PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bakal merilis obligasi sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Berdasarkan prospektus resmi perseroan, kemarin merupakan bagian dari Obligasi Berkelanjutan II Japfa Tahap I Tahun 2016.
"Obligasi tersebut terbagi ke dalam dua seri. Seri A memiliki jangka waktu tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 1 Desember 2019. Seri B memiliki jangka wak-tu lima tahun yang akan jatuh tempo pada 1 Desember 2021. Bunga obligasi dibayarkan tiap tiga bulan, di mana bunga pertama dibayarkan pada 1 Maret 2017," kata Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, dalam keterangan resmi, Selasa (25/10/2016).
Rencananya, sekitar 50 persen dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk melunasi sebagian Obligasi JPFA yang akan jatuh tempo awal tahun depan. Kemudian, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pembayaran utang kepada Bank Mandiri dan BCA dengan nilai saldo pinjaman per 30 Juni 2016 masing-masing Rp103,57 miliar dan Rp162,79 miliar.
Adapun PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan penurunan laba bersih pada kuartal III/2016 yang tajam menjadi Rp494,48 miliar dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,22 triliun. Berdasarkan laporan keuangan DMAS kemarin mengalami penurunan pendapatan usaha menjadi Rp1,01 triliun dari Rp 1,7 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba kotor perseroan turun menjadi Rp614,37 miliar dari periode tahun sebelumnya sebesar Rp1,11 triliun.
Emiten pengembang kawa-san Kota Deltamas ini juga mencatatkan beban usaha menjadi Rp122,2 miliar dari Rp 179,9 miliar. Sementara untuk laba usaha berkurang menjadi Rp492,1 miliar dari Rp935,7 miliar pada periode sebelumnya. Tercatat pula bahwa perseroan mengalami rugi kurs sebesar Rp47,3 miliar. Pada periode yang sama tahun 2015, DMAS mengalami keuntungan kurs sebesar Rp253,1 miliar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan