Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan penanganan jalan lingkar pulau Samosir di Provinsi Sumatera Utara sepanjang 145 km untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Danau Toba (KSPN). Hal tersebut diungkapkan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) II Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Paul Ames Halomoan usai acara penanaman pohon dalam rangka GNKPA dan Hari Bakti PU ke-71 di Pulau Samosir, Rabu (30/11/2016).
Paul mengatakan penanganan jalan lingkar Samosir akan dilakukan dengan kontrak tahun jamak (multiyear) selama 3 tahun sejak tahun anggaran 2016. Pekerjaan tersebut terdiri dari 2 paket, yakni paket I untuk penanganan jalan sepanjang 69 km senilai Rp 371 miliar dan paket II senilai Rp 174 miliar untuk penanganan jalan sepanjang 34 km.
"Sudah selesai dilakukan pembukaan penawaran dan diharapkan pertengahan Desember ini bisa ditandatangani untuk pekerjaan lingkar Samosir. Untuk sisa sekitar 42 km, tahun 2017 akan dilakukan penanganan," tutur Paul.
Penanganan jalan lingkar samosir berupa pelebaran jalan yang semula 3 meter, akan dibebaskan sampai lebar 14 meter. Dari lebar 14 meter tersebut akan dipergunakan untuk kendaraan bermotor selebar 7 meter dan sisanya akan diperuntukkan bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki.
"Tapi khusus di kawasan pariwisata seperti di Tomok, atau tempat lainnya, kita lebih lebar lagi supaya ada taman bermainnya, dan saat ini juga sedang kita bahas dengan pemda, apabila ada tempat dengan panorama indah akan dibuat tempat istirahat (rest area)," jelas Paul.
Mengenai pembebasan lahan, Paul mengatakan pihaknya tidak menemui masalah karena pemerintah Kabupaten Samosir telah membangun komunikasi yang cukup baik dengan masyarakat. Hanya saja, pemkab meminta bantuan untuk anggaran pembebasan lahan karena tidak sanggup apabila hanya melalui APBD.
"Tahun 2016 ini kami bantu pembebasan lahan sebesar Rp 5 miliar, selebihnya mereka. Tahun 2017 nanti juga sama, mereka butuh berapa nanti kita sharing anggarannya," tutur Paul.
Jalan lingkar Samosir semula merupakan jalan milik Pemkab, namun telah diserahterimakan kepada Kementerian PUPR di tahun 2015. Selain jalan lingkar tersebur, BPJN II juga akan melaksanakan pembangunan kembali jembatan Tano Ponggol, yaitu jembatan penghubung menuju pulau Samosir.
"Jadi kalau dilihat di peta, pulau Samosir terpisah oleh kanal, itu yang disebut dengan Tano Ponggol kurang lebih panjangnya100 m, desainnya sedang kami siapkan direncanakan lelangnya Februari 2017," tambah Paul.
Baca Juga: Penanaman Pohon Juga Dilakukan di Kebun Raya Samosir Sumut
Penanganan jalan lainnya yang dilaksanakan dalam rangka mendukung KSPN Danau Toba adalah penanganan jalan lingkar luar Danau Toba sepanjang 366 km dari Lingkar Parapat-Panji-Kaban Jahe dan seterusnya sampai kembali lagi ke Parapat. Paul mengungkapkan jalan yang sebagian memiliki lebar 4,5 meter akan dilebarkan menjadi 7 meter.
"Selain itu kebijakan Presiden dan Menteri yaitu melanjutkan lagi jalan tol dari Tebing Tinggi-Siantar-Parapat. Sekarang sedang dalam tahap desain dan akan dilanjutkan dengan tahap pembebasan lahan, dan diharapkan tahun 2019 jalan tol Medan-Tebing Tinggi-Parapat bisa selesai," ujar Paul.
Paul memprediksi apabila jalan tol tersebut sudah selesai maka wisatawan yang ingin mengunjungi Danau Toba melalui Parapat cukup menempuh perjalanan selama 2 jam dari Medan atau Bandara Kualanamu. "Kalau sekarang bisa 4 jam kalau lalu lintasnya lancar, bila macet bisa 6 jam sampai di Parapat," tutup Paul.
Bupati Samosir Rapidin Simbolon mengatakan bahwa perbaikan jalan lingkar Samosir sangat ditunggu masyarakat, karena diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan otomatis meningkatkan perekonomian masyarakat Samosir.
"Harapan penduduk Samosir sudah sangat semangat untuk menantikan pembangunan jalan dan perbaikan Jembatan Tanah Ponggol di Samosir. Pembebasan lahan tidak masalah karena masyarakat menyambut baik," tambah Rapidin.
Berita Terkait
-
Penanaman Pohon Juga Dilakukan di Kebun Raya Samosir Sumut
-
Kementerian PUPR Gencar Tanam Pohon di Proyek Infrastruktur
-
Pembangunan Jalan Tol Bogor Outer Ring Road Segera Dimulai
-
Pembangunan Infrastruktur Terganjal Hukum, Ini Cara Mengatasinya
-
Pemangkasan Biaya Perizinan akan Dongkrak Program Sejuta Rumah
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun
-
Bank Tanah Serap Lahan Eks-HGU di Sulteng untuk Reforma Agraria
-
Pindah Lokasi, Kemenhub Minta Pemprov Pastikan Lahan Pembangunan Bandara Bali Utara Bebas Sengketa
-
PLTP Ulubelu Jadi Studi Kasus Organisasi Internasional Sebagai Energi Listrik Ramah Lingkungan
-
Tinjau Tol PalembangBetung, Wapres Gibran Targetkan Fungsional Lebaran 2026
-
Harga Emas Antam Naik Lagi Didorong Geopolitik: Waktunya Akumulasi?
-
Menkeu Purbaya: Bos Bank Himbara Terlalu Bersemangat Jalankan Ide Presiden
-
BPJS Ketenagakerjaan-Perbarindo Tandatangani MoU, Berikan Perlindungan Jaminan Sosial Pegawai