Suara.com - Kisruh yang terjadi di PT Freeport Indonesia semenjak terhentinya ekspor konsentrat sejak 12 Januari 2017 hingga berujung pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) lebih dari 2.000 karyawan, hingga kini belum berdampak pada menurunnya penerimaan pajak.
Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Timika Hadi Susilo melalui Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi III Hartanto di Timika, mengatakan realisasi penerimaan pajak dari PT Freeport maupun perusahaan-perusahaan subkontraktornya masih stabil.
"Untuk sementara ini memang belum ada efek signifikan akibat banyaknya karyawan yang di-PHK dan dirumahkan terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Timika. Kalaupun ada penurunan, itu tidak seberapa," kata Hartanto, Selasa (14/3/2017).
Hingga memasuki pertengahan Maret, realisasi penerimaan pajak pada KPP Pratama Timika telah mencapai Rp818 miliar atau sebesar 25,67 persen dari target sebesar Rp2,864 triliun.
KPP Pratama Timika hingga kini belum menerima laporan dari PT Freeport maupun perusahaan-perusahaan subkontraktornya soal berapa jumlah karyawan yang telah di-PHK maupun yang dirumahkan.
Jika jumlah karyawan yang di-PHK dan dirumahkan semakin banyak maka hal itu akan berpengaruh langsung pada menurunnya penerimaan pajak terutama Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23).
Hartanto mengatakan pengurangan karyawan akibat sebagian di-PHK akan berpengaruh pada penerimaan pajak dapat terlihat saat realisasi penerimaan pajak pada bulan-bulan selanjutnya.
"Untuk sekarang memang belum terlihat penurunan, tapi memasuki bulan kedua dan bulan selanjutnya akan terlihat penurunan itu karena sebagian orang yang selama ini, membayar pajak sudah tidak bekerja lagi. Kalaupun sekarang ada peningkatan karena karyawan yang di-PHK akan diberikan pesangon dan uang pensiun sehingga langsung dipotong pajaknya, tapi ke depan potensi penerimaan pajak dari mereka sudah tidak ada lagi," jelas Hartanto.
KPP Pratama Timika berharap situasi dan kondisi di PT Freeport bisa segera pulih atau normal kembali.
Baca Juga: Haji Lulung Dipecat PPP karena Membelot ke Anies-Sandi
"Kita semua berharap agar kondisi yang terjadi di PT Freeport itu tidak sampai mengguncang perekonomian di wilayah Timika secara keseluruhan yang tentu akan berimbas pada terguncangnya sumber-sumber penerimaan pajak untuk negara," harap Hartanto. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bukti Nyata Kekuatan Emas: Investasi Sejak Tahun 1987, dari Ratusan Ribu Jadi Puluhan Juta Rupiah
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?