Direktur Eksekutif Center off Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman kembali mengingatkan pemerintah untuk segera menentukan sikap atas polemik status kontrak karya PT Freeport Indonesia. Ia menegaskan, pemerintah sebaiknya membangun smelter secara mandiri, ketimbang harus menunggu itikad baik dari Freeport.
Menurut Yusri, modal pembangunan smelter bisa dihimpun dari konsorsium BUMN Tambang dan dana pensiunan dengan perkiraan dana pembuatan sekitar 2,5 miliar Dolar Amerika Serikat (AS).
"Kenapa muncul ide ini, saya melihat ini adalah langkah yang paling mungkin untuk menjaga lebih besar lagi kerugian bagi bangsa kita. Jadi kita tidak selalu ribut lagi sama Freeport dan PT Aman Mineral Sumbawa ( ex Newmont ) dia mau bangun atau tidak , tetapi semua hasil tambang berupa konsentrat atau bulion emas masuk smelter kita," kata Yusri dalam keterangan resmi, Jumat (17/3/2017).
Dengan dibangunnya smelter, maka hasil tambang dari perusahaan tambang asing dan nasional yang tidak mempunyai smelter juga bisa masuk dan diolah oleh smelter yang dimiliki BUMN. “Pendapatan negara akan bertambah serta menguntungkan industri dalam negeri yang memberikan efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Keuntungan lainnya, sambung Yusri, smelter milik negara tersebut akan menguak berapa sebenarnya hasil kandungan mineral berharga yang ditambang oleh Freeport, Newmont maupun perusahaan tambang asing lainnya. Sebab diduga kuat, perusahaan tambang seperti Freeport selama ini kerap menyembunyikan jumlah sebenarnya kandungan emas , perak , tembaga dan mineral berharga lainnya yang telah digali hampir 50 tahun dengan dalih tidak bisa membangun smelter karena alasan ekonomis dan bukan bidang keahlian mereka.
"Jangan kita sudah hilang di hulu, kemudian di hilir juga hilang peluang pendapatan bagi negara . Kalau kita tunggu mereka akan bangun smelter, maka saya yakin tidak akan pernah akan dibangun dan ini semua akan membuka berapa sih prosentasi emas, perak dan tembaga dan minerla berharga lainnya dari setiap ton konsentrat yang dihasilkan dari bumi kita baik dari Freeport maupun maupun tambang lain," tegas Yusri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
Terkini
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda