Suara.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan laju inflasi pada Mei 2017 berpotensi lebih tinggi dibanding April 2017 yang tercatat mencapai 0,09 persen.
"Kayaknya akan lebih tinggi, namun tidak signifikan, karena pemerintah sudah mengendalikan harga," kata Suhariyanto ditemui seusai mengikuti rapat koordinasi membahas inflasi di Jakarta, Jumat (26/5/2017) malam.
Suhariyanto mengatakan laju inflasi pada Mei terlihat dipengaruhi oleh pergerakan harga bahan makanan yang sempat mengalami kenaikan pada pekan pertama dan kedua. Namun mulai menurun pada pekan ketiga dan keempat.
"Minggu ketiga, minggu kempat ini kayaknya sudah turun lagi. Harga beberapa komoditas mulai turun, seperti bawang putih. Daging juga bagus, mengalami penurunan. Gula pasir juga terkendali," katanya.
Ia mengharapkan tren harga bahan makanan yang mulai menurun ini bisa terus terjaga pada periode puasa dan lebaran, agar beban inflasi tinggi tidak terjadi pada Juni 2017.
Sebelumnya, BPS mencatat inflasi April 2017 sebesar 0,09 persen karena terjadi penyesuaian tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA nonsubsidi dalam bulan tersebut. Dengan inflasi April tercatat 0,09 persen maka inflasi tahun kalender Januari-April 2017 telah mencapai 1,28 persen dan inflasi secara tahunan (year on year) sebesar 4,1 persen.
Meski demikian, kelompok bahan makanan tercatat mengalami deflasi pada April 2017 sehingga ikut menekan pergerakan inflasi.
Beberapa harga komoditas pangan seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, beras, daging sapi, ikan segar dan telur ayam ras tercatat mengalami penurunan. Harga komoditas lainnya seperti bawang putih, daging ayam ras, tomat dan jeruk, masih mengalami kenaikan pada periode ini.
Beberapa bahan makanan ini masih mengalami kenaikan harga seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat menjelang puasa dan lebaran. Komoditas bawang putih mengalami kenaikan harga tertinggi yaitu mencapai 28,79 persen, disusul cabai merah 14,97 persen, telur ayam ras 8,34 persen dan daging ayam ras 4,2 persen.
Baca Juga: Darmin Lega Inflasi April 2107 Sesuai Harapan Pemerintah
Harga cabai rawit sempat mengalami penurunan harga tertinggi pada Mei 2017, namun harga itu masih jauh lebih tinggi jika dibandingkan harga komoditas yang sama pada bulan April dan Mei 2016. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu