Suara.com - Pemerintah melakukan perluasan jaringan Operasi Pasar (OP) beras medium dalam upaya menjaga pasokan dan menekan harga bahan kebutuhan pokok tersebut, yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan harga dan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan bahwa perluasan Operasi Pasar beras medium tersebut menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan disalurkan langsung oleh Perum Bulog di seluruh wilayah khususnya yang mengalami kenaikan harga tinggi.
"Harga diharapkan terkendali. Dalam waktu satu hingga dua hari kedepan, diharapkan harga turun. Berapapun jumlahnya kita siapkan," kata Enggartiasto, saat melakukan Pelepasan Operasi Pasar Beras Medium di Jakarta, Selasa, (9/1/2018).
Berdasarkan catatan Perum Bulog, Operasi Pasar sesungguhnya telah dilakukan sejak November 2017. Namun, langkah yang diambil oleh pemerintah tersebut dinilai belum mampu meredam kenaikan harga beras medium yang berada pada kisaran Rp11.000 per kilogram, atau di atas HET yang ditentukan yakni Rp9.450 untuk wilayah Jawa.
Tercatat, pada Desember 2017 Perum Bulog telah melaksanakan OP pada 1.100 titik. Rencananya, dalam operasi pasar kali ini akan diperbanyak menjadi 1.800 titik dan diharapkan bisa menurunkan harga beras khususnya untuk kualitas medium.
Dalam Operasi Pasar yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia tersebut, penjualan beras oleh Perum Bulog ditetapkan di bawah HET. Untuk wilayah DKI Jakarta dan Banten, beras kualitas medium tersebut dijual dengan harga Rp9.300 per kilogram.
Enggartiasto menambahkan pihaknya akan mewajibkan seluruh pedagang yang ada di pasar yang telah ditetapkan untuk menjual beras Operasi Pasar tersebut. Namun, jika ada oknum pedagang tidak bersedia untuk menjual beras tersebut, maka ada dugaan pelaku usaha itu menikmati kenaikan harga yang tidak wajar.
"Dari sisi suplai, kami pastikan beras tersebut kami kirimkan. Kami langsung penetrasi ke pasar, semua ini dikawal oleh Satgas Pangan," ujar Enggartiasto.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa pada Desember 2017, dengan jumlah outlet yang dipergunakan Perum Bulog sebanyak 1.100 unit tersebut, beras yang telah disalurkan dalam Operasi Pasar kurang lebih mencapai 50.000 ton.
Baca Juga: Jelang Tahun Baru, Harga Beras di Kota Besar Ini Naik
"Sejak November 2017, sudah ada instruksi OP. Namun dengan kuantitas dan luasan OP yang dilakukan, dirasa kurang cukup meredam pergerakan harga beras," ujar Djarot.
Perum Bulog menyatakan pada Januari 2018, sudah mulai dilakukan perluasan titik-titik penyaluran beras kualitas medium dengan besaran pengeluaran per hari mencapai 13.000 ton. Pemerintah menyatakan akan melakukan OP beras medium tersebut selama dibutuhkan dan hingga harga terkendali.
Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga beras kualitas medium tercatat mengalami kenaikan. Pada Jumat (5/1), harga rata-rata nasional beras kualitas medium sebesar Rp11.041, sementara pada Senin (8/1) mengalami kenaikan menjadi Rp11.131 per kilogram.
Kementerian Perdagangan sesungguhnya telah menetapkan HET beras yang diharapkan mampu menjadi instrumen pengendali harga. Untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi HET beras medium ditetapkan sebesar Rp9.450 per kilogram.
Sementara Wilayah Sumatera, tidak termasuk Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Rp9.950 dan wilayah Maluku termasuk Maluku Utara dan Papua ditetapkan sebesar Rp10.250 per kilogram. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Pelototi Pedagang, Pemerintah Dirikan Satgas Pengendalian Harga Beras
-
Lima Terdakwa Kasus Korupsi Impor Gula Dituntut 4 Tahun Penjara
-
Harga Beras Anjlok di September, Begini Datanya
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!
-
Harga Perak Antam Naik Berturut-turut, Melonjak Rp 27.664 per Gram Hari Ini
-
Waspada! Rupiah Tembus Rp16.714, Simak Dampak Global dan Domestik Ini
-
Emas Antam Lagi Tren Naik, Harganya Kini Rp 2.367.000 per Gram
-
IHSG Bangkit di Awal Sesi, Cek saham-saham yang Cuan
-
Waduh, Potensi Kerugian Akibat Serangan Siber Tembus Rp 397,26 Kuadriliun
-
Bank Mandiri Kucurkan Rp 38,11 Triliun KUR hingga Oktober 2025