Suara.com - Koordinator Indonesia Energy Watch (IEW) Adnan Rarasina mempertanyakan mahalnya harga BBM di SPBU asing. Padahal seharusnya SPBU asing tetap memperhatikan kepentingan masyarakat.
"Mengapa mereka lebih mahal? Harusnya SPBU asing itu tidak mengabaikan unsur keberpihakan pada masyarakat. Pemerintah wajib memperingatkan mereka," kata Adnan yang mempertanyakan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Minggu (25/2/2018).
Harga berbagai jenis BBM di SPBU asing memang lebih mahal dibandingkan Pertamina. Meski akhir pekan lalu Pertamina baru saja menaikkan harga untuk seri Pertamax, misalnya, tetap harga BBM Pertamina masih di bawah harga SPBU asing, seperti Shell dan Vivo.
Saat ini, untuk kelas RON 90, harga Shell Reguler mencapai Rp8.400/liter dan Revvo 90 keluaran Vivo Rp8.500/liter. Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan Pertalite keluaran Pertamina, Rp7.600/liter. Untuk RON 92, harga Super yang merupakan produk Shell dan Revvo 92 dari Vivo, masing-masing Rp9.250/liter.
Harga keduanya juga lebih mahal dibandingkan Pertamax milik Pertamina, yaitu Rp8.900. Sementara untuk kelas di atasnya, V-Power milik Shell yang memiliki RON 95 dipatok Rp10.450. Harga tersebut lebih mahal dibandingkan Pertamax Turbo keluaran Pertamina, yaitu Rp10.100. Padahal, tingkat oktan Pertamax Turbo lebih tinggi, yaitu 98. Sementara untuk jenis solar, Diesel yang merupakan produk Shell juga lebih mahal dibandingkan Pertamina Dex, yaitu Rp10.150 berbanding Rp10.000.
Adnan juga meminta SPBU asing untuk lebih terbuka saat menaikkan harga karena selama ini SPBU asing terkesan diam-diam jika menaikkan harga. Padahal, tingkat kenaikan yang diambil termasuk cukup tajam.
Vivo misalnya, pada saat diperkenalkan akhir Oktober 2017, mematok harga Revvo 90 sebesar Rp7.500 dan Revvo 92, Rp8.250. Dibandingkan harga saat ini, praktis hanya dalam waktu empat bulan, Vivo sudah menaikkan harga kedua produk itu dengan sangat signifikan, masing-masing Rp1.000/liter.
"Banyak warga masyarakat tidak menyadari karena kesannya memang diam-diam. Kalaupun diinformasikan, tidak segencar ketika mereka memulai menjual dengan harga lebih murah," ujarnya.
Sementara itu, Komisioner Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Dadan S Suharmawijaya memuji Pertamina, yang masih bisa menjual BBM dengan harga lebih murah.
"Ini membuktikan, bahwa sebagai BUMN mereka tidak mengabaikan keberpihakan kepada rakyat," katanya.
Menurut dia, meski menjual dengan harga lebih murah, Pertamina tidak mengabaikan sisi pelayanan dan kualitas produk yang mereka miliki.
"Strategi Pertamina itu harus kita apresiasi. Apalagi, mereka tidak hanya memperhatikan persaingan dari sisi harga, namun juga kualitas produk dan pelayanan. Dan memang harusnya seperti itu. Mereka setiap saat harus memiliki langkah-langkah strategis yang dinamis dalam mengikuti perkembangan pasar," kata Dadan.
Terkait peningkatan kualitas dan pelayanan, lanjut Dadan, bisa dilihat dari loyalitas konsumen kepada Pertamina, meski SPBU asing mulai berdatangan.
"Banyak konsumen yang memperhatikan kualitas dan pelayanan. Saya melihat itu, terutama di SPBU-SPBU yang langsung dikelola Pertamina," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Sepakat Beli dari Pertamina, BP-AKR Pastikan Kualitas Base Fuel RON 92 Sesuai Standar Perusahaan!
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Normal Kembali Setelah Sebulan Kosong: Shell dan Vivo Menyusul?
-
Sidak SPBU di Jatim, Bahlil Tindak Tegas Pertamina, Jika Benar Distribusikan BBM Tak Layak Edar!
-
KPK dan BPK Akan Sidak SPBU di Jawa! Ada Apa dengan Mesin EDC Pertamina?
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Dukung Ketahanan Pangan di Indonesia Timur, Waskita Karya Kerjakan Jaringan Irigasi di Merauke Papua
-
Danantara Kucurkan Dana Rp 750 M - Rp 950 M untuk Modal Proyek Waste to Energy