Suara.com - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 9 Kalimantan Haryanto mengatakan hingga kini kontribusi Bank Pembangunan Daerah (BPD) belum maksimal dalam mendorong pembangunan daerah.
Menurut Haryanto di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (8/3/2018), belum maksimalnya kontribusi BPD terhadap pembangunan daerah tersebut,tercermin dari porsi kredit produktif posisi Desember 2017 yang sebesar Rp116,18 triliun atau 30 persen dari total kredit.
Selain itu, kata dia, ekspansi khusus segmen produktif, juga belum didukung dengan pondasi organisasi yang kuat,sehingga memicu peningkatan signifikan nonperforming loan (NPL).
Rasio NPL untuk kredit produktif BPD mencapai di atas 5 persen per Desember 2017, dengan nominal tercatat sebesar Rp9,94 triliun atau rasio NPL sebesar 8,56 persen.
"Namun demikian, kami sangat mengapresiasi kepada Manajemen BPD, yang telah berupaya memperbaiki kelemahan tersebut," katanya.
Perbaikan tersebut, tambah Haryanto, tercermin dari permasalahan NPL produktif BPD yang terus menurun, dalam dua tahun terakhir ini, yakni rasio NPL produktif tertinggi sebesar 10,40 persen pada tahun 2015, menurun menjadi 9,32 persen, pada tahun 2016 dan kembali menurun menjadi 8,56 persen pada tahun 2017.
Sebelumnya, Haryanto juga mengungkapkan, selain masalah NPL, masih terdapat permasalahan struktural BPD yakni kelemahan tata kelola dan manajemen risiko, serta belum memadainya sumber daya manusia dan infrastruktur serta relatif kecilnya permodalan.
Persoalan tersebut, memicu lemahnya daya saing dan pelayanan BPD hingga saat ini, sehingga perlu dukungan seluruh pihak untuk meningkatkan kemampuannya.
Ketiga permasalahan tersebut, disebabkan oleh tiga akar penyebab, yaitu pertama belum optimalnya dukungan dari Pemerintah Daerah selaku pemegang saham untuk mengarahkan agar BPD mampu mewujudkan misinya sebagai agen perekonomian daerah.
Kedua, belum optimalnya kapasitas kepemimpinan BPD termasuk visi dan komitmen untuk melakukan pembaharuan secara konsisten, dan Ketiga, masih rendahnya kapasitas sumber daya manusia dalam mendukung pengembangan bisnis.
Permasalahan struktural BPD tersebut, tambah dia, menuntut pembenahan komprehensif.
Untuk itu, BPD, OJK dan ASBANDA telah menyusun Kerangka Holistik dan Roadmap Program Transformasi BPD yang memuat visi, sasaran, strategi dan langkah-langkah pengembangan BPD ke depan.
Sebelumnya, PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF mendorong Bank Pembangunan Daerah (BPD) wilayah Kalimantan untuk meningkatkan pembiayaan pembangunan perumahan mendukung target nasional pembangunan sejuta rumah bagi masyarakat menengah ke bawah.
Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo pada sosialisasi "Peran Pembiayaan Sekunder Perumahan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Pembiayaan Kepemilikan Rumah di Daerah" di Banjarmasin Selasa mengatakan, saat ini persentase penyaluran pembiayaan pembangunan BPD bagian tengah cukup rendah.
"Khusus penyaluran pembiayaan perumahan untuk wilayah tengah masih sangat kecil, padahal dana yang kami siapkan tidak terbatas," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Batal Jadi Komisaris Bank BJB, Helmy Yahya: Ada Dirjen Kementerian Mengadu ke OJK Tentang Saya!
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Genjot Ekonomi Inklusif, BPD Bisa Jadi Motor Pengentasan Kemiskinan
-
OJK: Jakarta Peringkat Ketiga Aduan Investasi Bodong, Kerugian Nasional Capai Rp142 Triliun
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Awas! Lebih dari 3.000 Bus Tak Layak Jalan di Momen Libur Nataru
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant