Suara.com - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Indonesia mampu secara terus menerus dan berkelanjutan memproduksi ternak sapi.
"Pedet-pedet (anak sapi) hasil IB sebanyak 2.000 ekor di Lampung Selatan merupakan jaminan untuk menunjukan bahwa Indonesia mampu secara terus menerus dan berkelanjutan menghasilkan ternak sapi," kata Andi di Lampung Selatan, Lampung, Kamis (29/3/2018).
Ia menjelaskan, upaya percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau telah dicanangkan Kementan sejak tahun 2017 melalui kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting atau yang dikenal dengan Upsus Siwab telah menuai hasil.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang hadir dalam acara panen pedet hasil Inseminasi Buatan (IB) yang dilakukan oleh masyarakat Lampung Selatan, menyebutkan, panen pedet ini merupakan titik kulminasi dari kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting yang telah berjalan sebelumnya.
"Saya sangat gembira sekali atas capaian yang telah dihasilkan dalam Program Upsus Siwab yang realisasi dengan sangat baik yaitu IB, pemeriksaan kebuntingan dan asuransi ternak dan hasilnya di atas 100 persen," katanya.
Ia mengapresiasi keberhasilan Lampung Selatan ini untuk melaksanakan Upsus Siwab.
Mentan dalam kesemparan itu menyampaikan, secara nasional program Upsus Siwab yang realisasinya juga sangat mengembirakan.
Upsus Siwab yang dimulai sejak tahun 2017 hingga hari ini sudah dilakukan IB sebanyak 5.027.120 ekor, sapi bunting sebanyak 2.236.934 ekor dan lahir sebanyak 1.080.334 ekor.
"Denggan kelahiran sebanyak 1.080.334 ekor nilainya setara dengan Rp7,56 triliun dengan asumsi harga satu ekor pedet lepas sapih Rp7 juta ekor/ekor," sebut Mentan Amran.
Nilai yang sangat fantastis mengingat investasi program pada tahun 2017 sebesar Rp1,1 triliun.
Amran mengatakan, capaian kinerja Upsus Siwab merupakan capaian kinerja rill di lapangan yang dilaporkan melalui sistem Pelaporan ISIHKNAS yang jelas ketelusuran dan dapat dipertanggung jawabkan hasilnya.
"Pengembangan sistem pelaporan ini merupakan kebanggaan tersendiri karena dengan sistem ini, kinerja pengembangan populasi sapi dan kerbau di seluruh wilayah Indonesia dapat terdeteksi secara cepat, tepat dan akurat," jelasnya.
Melihat ini semua, ia yakin Provinsi Lampung akan mampu berkontribusi secara nasional dalam mewujudkan swasembada daging sapi tahun 2023, sekaligus ekspor ke berbagai negara lainnya yang membutuhkan ternak sapi.
"Saya optimistis kebijakan pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada tahun 2045 menjadi lumbung pangan di dunia sedikit demi sedikit dapat dapat kita buktikan," kata Mentan Amran.
Setelah ekspor komoditas lainnya seperti beras, jagung dan bawang merah kita lakukan, minggu lalu Indonesia juga melakukan ekspor perdana nugget ayam dengan jumlah sekitar 6,6 ton ke Jepang dan daging Wagyu telah diekspor ke Myanmar.
Tag
Berita Terkait
-
Tata Kelola Pupuk Bersubsidi Makin Transparan, Kementan Pastikan Tepat Sasaran
-
Gula Rafinasi Bocor ke Pasar Tradisional, Pemerintah Setop Impor
-
Operasi Pasar Besar-besaran! Kementerian Pertanian Siapkan 1,3 Juta Ton Beras
-
Momen Titiek Soeharto Semprot Mentan Amran yang Bandingkan Harga Beras Indonesia dengan Jepang
-
Harga Beras Naik Dibandingkan dengan Jepang, Respons Mentan Bikin Tepuk Jidat
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Purbaya Kasih Deadline Serap Anggaran MBG Oktober: Enggak Terpakai Saya Ambil Uangnya
-
BKPM Dorong Danantara Garap Proyek Carbon Capture and Storage
-
Mengenal Kalla Group: Warisan Ayah Jusuf Kalla yang Menjadi Raksasa Bisnis Keluarga dan Nasional
-
Uang Primer Tumbuh 18,6 Persen, Apa Penyebabnya?
-
IHSG Sempat Cetak Rekor Level Tertinggi 8.200, Ternyata Ini Sentimennya
-
Harga Mati! ESDM Tetap Sarankan Shell Cs Beli BBM Murni dari Pertamina Hingga Akhir Tahun
-
Apa Itu XAUUSD dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
-
Kementerian BUMN Berubah Jadi BP BUMN, Gaji ASN dan PPPK Turun?
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!