Suara.com - Pemerintah China mengenakan tarif sebesar 25 persen terhadap produk-porduk dari Amerika Serikat. Tindakan ini untuk membalas pengenaan bea masuk 1.300 produk China ke AS.
"Pemerintah akan mengenakan tarif 25 persen terhadap 106 produk AS yang terbagi dalam 14 kategori, di antaranya kedelai, otomotif, pesawat penumpang, dan kimia," demikian laman Kementerian Perdagangan China (Mofcom), Kamis (5/4/2018).
Mofcom menyatakan bahwa pemberlakuan kebijakan baru tersebut tergantung kebijakan AS mengenakan tarif terhadap 1.300 produk buatan China, seperti robot industri, mesin, dan farmasi.
China juga mengajukan permohonan konsultasi kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait kebijakan baru AS tersebut.
"China tidak ingin perang dagang dengan AS, tapi China tidak gentar sedikit pun," kata Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen.
Saat ditanya apakah China akan membuang obligasi yang diterbitkan AS sebagai bentuk balasan, Wakil Menteri Keuangan China Zhu Guangyao menjawab bahwa pihaknya memprioritaskan cadangan devisa dengan menjamin keamanan keuangan.
"Menjaga likuiditas dan mendapatkan profit yang moderat juga harus mengikuti prinsip-prinsip dalam mengambil keputusan cadangan devisa" kata Zhu dikutip China Daily.
Sebelumnya Kementerian Luar Negeri China juga mengecam keras kebijakan baru AS tersebut dengan menyatakan bahwa China juga mampu membalas aksi serupa.
"Kebijakan AS itu telah merusak hubungan kerja sama ekonomi China-AS yang saling menguntungkan. Kebijakan tersebut berpengaruh terhadap perekonomian global," kata juru bicara Kemenlu China Lu Kang dalam temu pers di Beijing, Rabu (4/4/2018) sore.
AS mengeluarkan kebijakan tersebut sebagai upaya menekan China agar menyeimbangkan neraca perdagangannya. AS merasa dicurangi oleh China yang surplus 50 miliar dolar AS per tahun dalam hubungan dagang dengan AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Donald Trump Kasih Batas Waktu Ukraina Terima Proposal Damai dari AS
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
-
Daftar 39 Negara yang Sudah Lolos ke Piala Dunia 2026, Banyak Kejutan
-
Impor Minyak dari AS Dimulai Desember, Pertamina Bakal Diizinkan Beli Tanpa Lelang?
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
BLT Kesra Cair Berapa Kali Tahun 2025? Ini Update Terkini dari Pemerintah
-
Bank-Pindar Mulai Kolaborasi Suntik Akses Kredit ke UMKM Lewat Teknologi Canggih
-
Intip Bahan Baku dan Pembentukan Energi Terbarukan Biomassa, Apa Merusak Lingkungan?
-
Laba BRMS Diprediksi Melejit, Target Harga Saham Meningkat
-
Biaya Haji Turun, OJK Minta Bank Jemput Bola Jaring Nasabah
-
Jaring Investor AS, MedcoEnergi (MEDC) Resmi Diperdagangkan di OTCQX
-
BUMN Dapen Jamin Transparansi Pengelolaan Dana
-
MNC Bank-Nobu Batal Kawin, OJK: Harapannya Tetap Fokus Target Pertumbuhan
-
BRI Manajemen Investasi Catatkan KIK EBA Syariah Perdana di Indonesia
-
Daftar Rincian Diskon Tarif Transportasi untuk Libur Akhir Tahun