Suara.com - Pemerintah memproyeksi stok gula saat ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun ini. Oleh karena itu, Kabinet Kerja berencana impor si manis sebanyak 1,1 juta ton.
Pemerintah memprediksikan produksi gula tahun ini diperkirakan hanya bisa mencapai 2,2 juta ton. Sementara, konsumsi gula domestik sepanjang 2018 diperkirakan mencapai 2,9 juta ton. Dan kebutuhan pada Januari-Mei 2019 sebesar 1,1 juta ton.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pembina Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Saidah menilai kebijakan impor tersebut tidak tepat. Pasalnya pemerintah melakukan impor di tengah harga gula internasional mengalami kenaikan.
“Bedasarkan penelitian kami ternyata pemerintah melakukan impor gula pas harga gula internasional meningkat. Akibatnya harga gula domestik menjadi 3 kali lipat lebih tinggi. Siapa yang mau ambil,” kata Saidah di Jakarta, Selasa (22/5/2018).
“Kita di pasar ambil gula sudah Rp 12.500 per kg tp HET sudah Rp 12,500. Dan pedagang perlu mikir ongkos logistik dan lain-lain. Jadi siapa yang mau jual?,” lanjutanya.
Saidah menilai kebijakan impor yang dilakukan pemerintah ini tidak efektif untuk menekan harga gula di pasaran karena harganya menjadi lebih tinggi.
“Kita sebagai masyarakat miskin disuruh beli makanan mahal, itu tidak benar,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada pemerintah untuk kembali mempertimbangkan rencana impor gula ini. Jangan sampai keberadaan impor gula ini malah memukul para petani di Indonesia.
“Impor boleh saja, tapi persyaratannya, kita harus yakin gula Bulog dan gula petani terjual semua," ujarnya.
Baca Juga: Restoran Cepat Saji Harus Patuhi Batasan Gula, Garam, Lemak
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025