Suara.com - Target Kementerian Pertanian (Kementan), di bawah kepemimpinan Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan volume ekspor berbagai komoditas pangan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional dan menguatkan nilai tukar rupiah semakin terbukti. Setelah mengekspor beras khusus, bawang merah, jagung, telur, daging ayam, benih sayuran, tanaman hias, berbagai komoditas perkebunan dan komoditas pangan lainnya, kini giliran manggis dari Ranah Minang ke Cina.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, hadir langsung melepas ekspor manggis di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (2/10/2018). Hadir juga Wakil Gubernur Sumatera Barat, Nasrul Abdi, anggota DPD RI, Ema Yohana, Bupati Lima Puluh Kota, Irfendi Arbi, Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat, Candra, dan eksportir manggis.
Amran mengungkapkan, prediksi ekspor manggis 2018 mencapai 60 ribu ton atau naik 553 persen dari 2017, yang hanya 9.167 ton. Ekspor ini merupakan 38 persen dari total produksi manggis nasional 2018, sebesar 166.725 ton.
Dari Kabupaten Ranah Minang, Indonesia mengekspor manggis perdana kontrak dengan Cina sebanyak 10 ribu ton.
"Menariknya, dari 10 eksportir, baru pertama kali ini eksportir dari sumatera Barat, sehingga perlu dicontoh daerah lain. Hari ini kita buktikan, berkat kemajuan teknologi yang kita hasilkan sendiri. Kita tingkatkan ekspor komoditas hortikultura ke berbagai negara," demikian harapnya.
Menurutnya, potensi pertanian Indonesia sangat besar untuk menyediakan pangan secara berdaulat, yakni tanpa impor. Sentra produksi manggis di Indonesia tersebar dari Sumatera sampai Nusa Tenggara Barat.
Pada 2017, produksi manggis Sumatera Barat mencapai 34.422 ton, atau 21 persen dari produksi nasional 161.751 ton. Sumatera Barat menjadi sentra manggis terbesar nomor 2 setelah Jawa Barat, yang produksinya 42.122 ton atau 26 persen dari produksi nasional.
Adapun produksi manggis se-Sumatera pada 2017 mencapai 65.372 ton, atau 40 persen dari produksi nasional. Pada 2018, prognosa produksi manggis sebesar 166.725 ton, naik 3 persen dari 2017.
"Kami imbau, lakukan gerakan masif ekspor dan investasi, agar pertumbuhan ekonomi nasional semakin baik. Sektor pertanian salah satu penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi," ujar Amran.
Baca Juga: Kementan - BI - Kepri Kerja Sama Tingkatkan Ekspor
Berdasarkan data BPS, ekspor pertanian 2017 totalnya Rp 442 triliun, naik 24 persen dibanding 2016, sehingga neraca perdagangan pertanian 2017 surplus Rp 214 triliun. Ekspor komoditas hortikultura segar pada Januari - Juli 2018 sebesar Rp 1,3 triliun, naik 60,5 persen dari Januari - Juli 2017 yang hanya Rp 0,76 triliun.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Suwandi, menambahkan, proses ekspor manggis ini tidak instan, sehingga melalui proses penyiapan kebun, registrasi dan penyiapan packaging house, serta pengurusan perizinan ekspor dan sebagainya. Ekspor manggis ini terwujud karena semakin eratnya hubungan bilateral Indonesia - Cina, sehingga memberikan dampak positif bagi perdagangan kedua negara.
Cina membuka kembali kembali peluang ekspor, setelah empat tahun sejak dikeluarkannya larangan impor komoditas manggis dari Indonesia.
"Dibukanya kembali ekspor manggis ke Cina ditandai dengan penandatanganan protokol manggis oleh badan karantina kedua negara pada 11 Desember 2017, yang disusul dengan ekspor perdana 1 ton manggis pada Januari 2018," jelas Suwandi.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor manggis ke Cina pada 2012 mencapai 8.200 ton, dengan pangsa pasar 18,84 persen, dan menjadikan Cina sebagai pasar ekspor manggis terbesar Indonesia.
"Untuk meningkatkan investasi dan ekspor, termasuk mendorong ekspor manggis dari Sumbar, Kementan memberi berbagai kemudahan investasi, pembinaan mutu produk petani, membantu proses registasi kebun, standar packaging house, dan pelayanan perkarantinaan dan lainnya untuk ekspor," tambahnya.
Berita Terkait
-
Target Swasembada Gula Putih 2026, Mentan Bakal Bongkar 300 Ribu Hektare Lahan Tebu
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Di Depan Prabowo, Airlangga Pamer IHSG Pecah Rekor ke Level 8.600
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Purbaya Kaget Dengar Curhat TNI, Mesti Utang demi Perbaiki Infrastruktur Terdampak Bencana
-
Finex and doctorSHARE Dukung Akses Kesehatan di Wilayah Kepulauan
-
Pertamina Gelontorkan 280 Ribu BBM untuk Operasional Genset di Aceh
-
Rupiah Konsisten Menguat, Dolar AS Loyo ke Level Rp16.773
-
Industri Tembakau Tolak Kemasan Rokok Polos, Dinilai Rugikan Usaha dan Pekerja
-
BRI Peduli Salurkan Bantuan Darurat dan Layanan Kesehatan di Wilayah Aceh
-
Emiten DEWA Terdorong Proyek Emas, Segini Target Harga Sahamnya
-
Minat IPO Sepi di 2025, BEI Lapor Hanya Capai 26 Emiten
-
Kejar Tayang: Pemerintah Pastikan 17 Juta KPM Terima BLT Kesra Rp900 Ribu Via Kantor Pos
-
Emiten Perbankan Paling Banyak Setor Dividen di 2025, Capai Rp 80,34 Triliun