Suara.com - Baru-baru ini beredar kabar mengenai maskapai penerbangan Lion Air yang disebut hanya mengangkut tiga orang penumpang dalam rute penerbangan Padang-Jakarta. Sepinya penumpang itu disebut-sebut karena mahalnya harga tiket pesawat ditambah pengenaan bagasi berbayar.
Menanggapi kabar tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menepis kabar bahwa tarif tiket yang masih tinggi serta bagasi berbayar mejadi penyebab sepinya penumpang pesawat.
Menurut dia, sepinya penumpang karena memang sektor penerbangan kini masuk dalam fase musim sepi atau low season. Hal ini, juga disebabkan salah satunya karena kegiatan pemerintahan yang belum dibiayai oleh APBN.
"Karena pertama kegiatan pemerintah belum dibiayai oleh APBN. Sekarang ini masih belum mulai secara penuh, dan kemudian pengawasan terkait dengan pembangunan belum kontrak semua, memang perjalanan masih sedikit," ujar Polana saat ditemui di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (10/2/2019).
Polana menuturkan, jumlah penumpang pesawat akan tetap mengalami kenaikan pada tahun ini. Ia memperkirakan, bulan Maret mulai ada kenaikan penumpang.
"Kalau penurunan hampir setiap tahun di penerbangan terutama Indonesia memang Januari-Februari low season. Jadi itu hampir siklus tahunan di mana bulan Januari-Februari, mungkin bulan Maret baru meningkat," imbuhnya.
Sebelumnya, lewat keterangan tertulisnya, Lion Air menegaskan bahwa informasi bahwa penumpang yang diangkut Lion Air berjumlah 3 orang adalah tidak benar.
Lion Air melayani tiga kali penerbangan dengan rute Padang menuju Jakarta pada (08/2) dengan tingkat keterisian penumpang (load factor), terdiri nomor JT-253 mengangkut 104 penumpang, JT-353 mengangkut 109 penumpang dan JT-357 mengangkut 205 penumpang.
Lion Air telah melakukan koordinasi dan pengecekan bersama para pihak internal terkait. Lion Air menginformasikan bahwa tidak menemukan nama Yustianto dalam daftar penumpang (manifest) layanan penerbangan Lion Air dari Padang ke Soekarno-Hatta, Tangerang pada (8/2/2019).
Baca Juga: Setelah Melintasi Mars, Dua Satelit NASA Hilang Misterius
"Atas penyebaran informasi berupa berita yang dimaksud, sangat menyudutkan dan merugikan pihak Lion Air, maka Lion Air sedang menelusuri sumber berita serta mempelajari lebih lanjut, guna menentukan langkah berikutnya," demikian pernyataan tertulis dari pihak Lion Air.
Berita Terkait
-
Tanggapan Kemenhub Soal Motor Boleh Masuk Jalan Tol
-
Kelebihan Bagasi, Citilink Kenai Tarif Hingga Rp 30.000 Per Kilogram
-
Sepi Penumpang, Setiap Hari 40 Penerbangan di Lombok Dibatalkan
-
Diduga Ada Kartel Harga Tiket Pesawat, DPR Surati KPPU
-
Penghapusan Free Bagasi Bisa Buat Penerbangan Sepi Penumpang
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
BRI Peduli Salurkan 5.000 Paket Sembako di Ciampea
-
Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
-
Harga Emas Diprediksi Makin Naik Tahun 2026, Faktor 'Perang' Jadi Kunci
-
La Suntu Tastio, UMKM Binaan BRI yang Angkat Tradisi Lewat Produk Tas Tenun
-
Pasca Akusisi, Emiten Properti Milik Pengusahan Indonesia Ini Bagikan Dividen
-
Harga Emas Kompak Meroket: Galeri24 dan UBS di Pegadaian Naik Signifikan!
-
Pabrik Chip Semikonduktor TSMC Ikut Terdampak Gempa Magnitudo 7 di Taiwan
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Tahun 2025, Update Terbaru OJK Desember
-
Daftar Bank yang Tutup dan 'Bangkrut' Selama Tahun 2025
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara