Suara.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk meraup laba bersih pada kuartal I 2019 sebesar Rp 7,2 Triliun. Laba bersih itu meningkat 23,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, pencapaian laba tersebut didorong dari pendapatan bunga yang naik sebesar 15,05 persen menjadi Rp 22 triliun.
Selain itu, laba signifikan juga didapat dari pendapatan operasional selain bunga atau fee based income yang meningkat sebesar 3 persen mencapai Rp 6,2 triliun.
"Serta diiringi dengan penurunan biaya Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) dan penghematan biaya operasional yang terkendali tumbuh single digit," kata Siddik dalam konferensi pers di Plaza Bank Mandiri, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (29/4/2019).
Menurut Siddik, penurunan biaya CKPN tersebut didorong dari perbaikan kualitas kredit, pelaksanaan collection yang efektif, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit.
Hal itu tampak dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet dari 3,32 persen pada kuartal I 2018, menjadi 2,68 persen kuartal I tahun ini.
Dengan begitu, memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp 2,8 triliun dari Rp 3,8 triliun atau berhasil turun sebesar 28,1 persen.
"Membaiknya rasio NPL Bank Mandiri tersebut disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas kredit pada hampir seluruh segmen bisnis, dan penguatan manajemen risiko serta keberhasilan dalam melakukan shifting portfolio kredit," tutur dia.
Baca Juga: Ini Luasan Ideal Daerah yang Bakal Jadi Ibu Kota Negara
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Kilang Minyak Dumai Pertamina Kebakaran, Operasional Terganggu?
-
Alasan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau di 2026
-
Waduh, Fenomena Galbay di Pinjol Picu Perceraian Pasutri
-
Bank Indonesia Bakal Evaluasi Skema Bagi Beban dengan Pemerintah, Buat Biayai Program Prabowo
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
JIEP Gencar Perkuat Integritas, Terapkan Sistem Anti Penyuapan Ketat
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa
-
Booming Perumahan 2025-2029: Prabowo Genjot Subsidi, Apa Saja Dampaknya?
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima