Suara.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) terus mengakselerasi pembangunan desa. Selain infrastruktur, fokus Pemdaprov Jabar tertuju juga pada pembenahan sistem keuangan desa.
Salah satunya dengan meluncurkan Program One Village One Company (OVOC), pada 20 Desember 2018.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, OVOC diluncurkan untuk memangkas ketimpangan antara pedesaan dan perkotaan. Dengan hadirnya OVOC, Emil, sapaan Ridwan Kamil berharap, masyarakat desa dapat menggali potensi di wilayahnya dan menjadi pusat produksi guna menciptakan nilai tambah.
"Dengan OVOC, masyarakat tetap tinggal di desa dengan pekerjaan yang baik dan menjamin. Dengan begitu, masyarakat desa akan mendapatkan penghasilan yang tinggi. Tinggal di desa, rezeki kota," ujarnya, saat meluncurkan OVOC di Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut, Jabar, Kamis (20/12/2019).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPM - Desa) Dedi Supandi mengatakan, sekitar 47 persen desa di Jabar tidak memiliki sistem keuangan yang baik. Situasi tersebut membuat roda ekonomi desa berputar lamban.
"Akar permasalahan ketimpangan pedesaan dan perkotaan bukan kemiskinan. Akar permasalahannya itu, warga desa dijauhkan dari potensi desanya sendiri. Berangkat dari situ, OVOC diluncurkan agar potensi desa dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan," kata Dedi.
Belum genap satu tahun OVOC diluncurkan, berdasarkan data DPM - Desa, sudah ada 596 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif kembali, 272 BUMDes baru terbentuk, dan 746 BUMDes akan dibentuk pada 2019 oleh Patriot Desa.
Kehadiran BUMDes tidak hanya membuat roda ekonomi desa berputar semakin cepat, tetapi juga potensi desa dapat dikelola dengan sebaik-baiknya. Hal itu tentu berdampak pada kesejahteraan masyarakat desa yang terus meningkat.
Keberhasilan OVOC dapat pula dilihat dari grafik menanjak Indeks Desa Membangun (IDM). Pada 2019, ada 98 desa berstatus mandiri. Jumlah tersebut meningkat signifikan dari tahun sebelumnya, yang berjumlah 37 desa dengan status mandiri.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Pembagian Daging Kurban Tidak Gunakan Kantong Plastik
Kemudian, 732 desa naik kelas, dari status berkembang menjadi maju. Selain itu, desa di Jabar tidak ada lagi yang berstatus sangat tertinggal.
Menurut Dedi, deretan angka-angkat tersebut membuktikan, program desa termasuk OVOC berputar di atas kepentingan masyarakat.
Dedi menargetkan dalam empat tahun ke depan, produk-produk yang dihasilkan OVOC tidak hanya menyentuh pasar nasional, tetapi juga internasional. Target tersebut, kata dia, dapat terwujud dengan terus memberikan pendampingan dan bantuan. Mulai dari permodalan sampai pemasaran.
"Tahun ini, kita berharap seluruh desa itu mempunyai BUMDes. Setelah terbentuk, akan ada bantuan modal, akses pemasaran, dan temu bisnis. Target ke depan adalah menaikkan Indeks Klasifikasi BUMDes," katanya.
"Target kita itu sudah berpikir pemasaran BUMDes itu sampai internasional, sehingga, di desa itu benar-benar menjadi sentral keuangan (center of budgeting)," tutupnya.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Dynamic Government untuk Jabar Ngabret
-
Gubernur Jabar : Digitalisasi Media Bisa Menggerus Media Konvensional
-
Ridwan Kamil Sebut Perekonomian Jabar Tumbuh 5,64 Persen
-
Pemberdayaan Masyarakat Dinilai Tepat dengan Teknologi Tepat Guna
-
Flyover Lingkar Luar Sukabumi Diharapkan Bisa Tingkatkan Perekonomian
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar
-
Cadangan Devisa RI Terkuras di 2024, Gubernur BI Ungkap Alasan Utama di Baliknya
-
IHSG Berbalik Menghijau di Jumat Pagi, Namun Dibayangi Pelemahan Rupiah
-
Emas Antam Naik Tipis Rp 2.000 Jelang Akhir Pekan, Intip Deretan Harganya
-
Industri Perbankan Berduka, Bos Bank BJB Yusuf Saadudin Wafat
-
Gagal Bayar Massal, OJK Seret KoinP2P dan Akseleran ke Penegak Hukum
-
Demi Tingkatkan Harga, ESDM Buka Peluang Turunkan Produksi Batubara pada 2026
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia