Suara.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggelontorkan dana sebesar Rp869.673.347.000 untuk mendukung kegiatan di lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) prioritas 2019.
Anggaran Rp896 miliar itu tersebar di lima destinasi super prioritas nasional 2019, yang terdiri dari Danau Toba di Sumatra Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Komodo Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.
Untuk mendukung pengembangan kelima KSPN itu, Ditjen Bina Marga berperan dalam meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas infrastruktur jalan.
"Kalau saya kan bagian bagaimana bikin untuk diinjak-injak, bagian bikin jalan, jembatan, itu kan bagian yang diinjak-injak aja. Yang penting hasilnya bagus, orang tidak mengeluh, itu kira-kira," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Sugiyartanto sembari bercanda dalam Seminar IDX Channel Economic Outlook bertajuk "Pengembangan Destinasi Pariwisata Prioritas" di Jakarta beberapa waktu lalu.
Dukungan terhadap konektivitas dan akses jalan menuju tempat pariwisata ini dinilai penting. Apalagi, di seminar yang sama, Direktur Operasional IDX Channel Apreyvita Wulansari mengatakan, sektor pariwisata sangat membantu mengumpulkan devisa dalam jumlah besar.
"Pariwisata adalah salah satu sektor yang mendongkrak devisa. Bahkan di tahun 2018, devisa dari sektor pariwisata ini mencapai USD17 miliar, atau setara sekitar Rp23 triliun. Kemudian setahun kemudian, di tahun 2019, target devisa mencapai Rp2,8 triliun, hanya dari sektor pariwisata," ucap Apreyvita.
Pernyataan itu diamini Sugiyartanto, sehingga Bina Marga berupaya menjalankan tugasnya dengan maksimal untuk memberi kemudahan terhadap perjalanan wisatawan menuju KSPN prioritas.
Contoh bentuk dukungan dari Bina Marga antara lain menghubungkan outlet ke KSPN atau sebagai jalan penghubung antar-KSPN dan menghubungkan simpul transfer antarmoda.
Selain itu, Bina Marga juga melakukan beberapa penanganan pada jalan akses dan jembatan, antara lain pemeliharaan rutin jalan, pemeliharaan rutin kondisi, rehabilitasi jalan, rekonstruksi jalan, pelebaran jalan menuju standar, pemeliharaan rutin jembatan, rehabilitasi jembatan, serta penggantian jembatan.
Baca Juga: Minta Dukungan Bangun Infrastruktur Pertanian, Mentan Bertemu Menteri PUPR
Berdasarkan data pembagian yang diberikan Bina Marga, Danau Toba membutuhkan anggaran paling besar untuk pembenahan infrastruktur, yaitu Rp350.776.802.000.
Sementara itu, untuk KSPN Borobudur, dianggarkan Rp34.651.325.000, KSPN Mandalika Rp271.523.113.000, KSPN Komodo Labuan Bajo Rp58.400.722.000, dan KSPN Likupang Rp154.321.385.000.
Anggaran yang diposkan pada KSPN Danau Toba digunakan Bina Marga untuk menangani 489,20 kilometer jalan akses dan 2.568,90 meter jembatan di sekitar daerah wisata itu
Sedangkan, untuk KSPN Borobudur, Bina Marga menangani 113,67 kilometer jalan akses dan 2.130,24 meter jembatan, KSPN Mandalika 307,72 kilometer jalan akses dan 2.880,40 meter jembatan, KSPN Komodo Labuan Bajo 83,17 kilometer jalan akses dan 423,80 meter jembatan, serta KSPN Likupang 236,85 kilometer jalan akses dan 2.069,30 meter jembatan.
Hingga pertengahan Oktober lalu, progres fisik pembenahan infrastruktur di Danau Toba telah mencapai 54,78 persen, di Borobudur 93,21 persen, Mandalika 70,62 persen, Komodo Labuan Bajo 80,34 persen, dan Likupang 82,37 persen.
Menurut presentasi Sugiyartanto, lima KSPN prioritas di atas merupakan hasil pengerucutan dari 10 KSPN prioritas yang telah ditetapkan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya (sekarang Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi).
Berita Terkait
-
DP Rumah Subsidi 1 Persen Ternyata Bukan Barang Baru
-
Heboh #CoretBalidanToba, Jansen Demokrat: Menpar Harus Jaga Mulut
-
Bukit Siadtaratas, Spot Cantik Untuk Melihat Danau Toba dari Ketinggian
-
Lima Tahun ke Depan, Pemerintah Genjot Pembangunan Jalan dan Jembatan
-
Bahas Infrastruktur, Pemerintah dan Para Pengembang Jalan Kumpul di Ancol
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak