Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengomentari pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menawarkan Pangandaran untuk dijadikan sebagai lokasi budidaya lobster.
Susi menyebut bahwa Ridwan Kamil sebagai pimpinan daerah harusnya belajar mendalami suatu kebijakan publik sebelum mengatakannya.
Hal tersebut disampaikan oleh Susi melalui cuitan yang diunggah di akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, pada Selasa (24/12/2019).
"Mestinya pimpinan daerah belajar mendalami suatu kebijakan public sebelum mengatakannya ke publik," tulis Susi.
Ia merasa seharusnya Emil, sapaan Ridwan Kamil, menanyakan kepada masyarakatnya terlebih dahulu.
"Bertanya ke masyarakat di daerahnya apa yang terbaik untuk mereka & lingkungannya," kata Susi.
Ridwan Kamil menawarkan pantai selatan Jawa Barat untuk dijadikan sebagai lokasi budidaya lobster karena, saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah memetakan dan mencari lokasi budidaya lobster di Tanah Air.
"Kalau boleh saya mengusulkan, pantai selatan Jawa Barat. Bisa Pangandaran, bisa Pelabuhan Ratu, bisa Garut selatan. Saya kalau itu ada, kami tawarkan kepada Menteri di situ saja." dilansir Ayobandung.com-jaringan Suara.com, Selasa (24/12/2019),
Emil menyebut bahwa Pangandaran adalah kawasan yang cocok untuk budidaya lobster. Lobster membutuhkan tempat yang nyaman untuk tumbuh besar.
Baca Juga: Pengamat Sebut Ada Kekecewaan di Balik Pindahnya Hengky Kurniawan ke PDIP
"Pangandaran, kan lobster butuh suhu pas, butuh ekosistem yang nyaman. Nyamannya di Pangandaran yang garis pantainya masih luas," ujarnya.
Berita Terkait
-
Kisruh Ekspor Benih Lobster, Menko Airlangga: Yang Perlu Didorong Budidaya
-
Kisruh Ekspor Benih Lobster, Dahlan Iskan Minta Aturan Susi Tak Ditabrak
-
Murka, Susi Ancam Akun yang Tuduh Perusahaannya Beli Bibit Lobster
-
Susi Pudjiastuti Raih Penghargaan Tokoh Publik Paling Dikagumi
-
Umat Kristiani Dilarang Natalan hingga Ibu Kota Pindah Untungkan Elite
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Mentan Amran Pastikan Temuan Kasus Pupuk Tidak Ganggu Pertanaman Petani, Stok Pupuk Aman
-
Tingkatkan Kehidupan Warga Pesisir Toisapu, PNM Bangun Akses Air Bersih
-
IHSG Rontok di Sesi Pertama Perdagangan Selasa, Ini Pemicunya
-
Dua Komisaris dan Satu Direksi Astra International (ASII) Tiba-tiba Mundur
-
BCA Syariah Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat Semangat Keberagaman di Bali Mester
-
BRI Beri Cashback Main Padel Pakai BRImo, Cek Promonya di Jakarta Sampai Bali
-
Apa Itu Family Office yang Diusulkan Luhut Pandjaitan? Menkeu Purbaya Menolak Modali dengan APBN
-
Family Office Usulan Luhut Ditolak Menkeu, Apa Itu Gerbang Investasi Bebas Pajak Orang Super Kaya?
-
8 Fakta Family Office: Ide Luhut untuk Crazy Rich, Anggaran APBN Ditolak Purbaya
-
TPA Miliki Peran Strategis Bagi Pengembangan Digitalisasi Rumah Sakit, Admedika Berikan Penjelasan