Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Rapat Kerja (Raker) dengan Badan Anggaran (Banggar) Kamis (9/7/2020) menyampaikan sepanjang Semester I 2020 defisit APBN mencapai 1,57 persen atau setara dengan Rp 257,8 triliun.
Angka defisit kata Sri Mulyani lebih dalam ketimbang periode yang sama tahun lalu.
"Defisit APBN 2020 sepanjang Semester I 2020 mencapai Rp 257,8 triliun atau setara 1,57 persen," kata Sri Mulyani dalam rapat tersebut.
Sri Mulyani tak menampik defisit anggaran yang membengkak ini disebabkan turunnya pendapatan negara akibat perlambatan ekonomi yang tertekan pandemi virus corona atau Covid-19.
Sri Mulyani menuturkan realisasi pendapatan negara hingga semester I 2020 sesuai target Perpres 72 Tahun 2020 mencapai Rp 811,2 triliun atau 47,7 persen dari target Rp 1.699 triliun.
Sementara realisasi Belanja Negara pada Semester I 2020 mencapai Rp 1.068,9, triliun atau 39 persen dari pagu APBN 2020 sebesar Rp 2.739,2 triliun.
Hal ini menyebabkan realisasi defisit pada semester I 2020 mencapai Rp 257,8 triliun atau sebesar 1,57 persen.
"Defisit ini lebih dalam dari periode sebelumnya yang mencapai 0,85 persen," kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Saber Pungli Diminta Awasi Alokasi Dana APBN dan APBD Penanganan Covid-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik