Suara.com - Moch. Madrak adalah peserta program JKN – KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri perorangan kelas 1.
Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN - KIS) pernah menanggung pembiayaan saat ia harus rawat inap menjalani operasi prostat di Rumah Sakit Haji Sukolilo Surabaya pada tahun 2015, membuat laki-laki yang saat ini berusia 62 tahun ini semakin mencintai program yang dijalankan pemerintah melalui BPJS Kesehatan.
Ia pernah mengalami gejala susah buang air kecil dan terkadang merasa kesulitan pada awal hendak berkemih. Kemudian pria yang berdomisili di Kelurahan Ketabang Surabaya ini pun dianjurkan untuk menjalani operasi prostatektomi atau operasi pembesaran prostat oleh dokter yang menanganinya.
“Waktu itu sebelum saya dioperasi, seringkali merasakan tidak bisa berkemih sama sekali. Sampai akhirnya keluarga membawa saya berobat ke RS Haji Surabaya. Kurang lebih selama tiga hari, seluruh pembiayaan ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Terkecuali memang ketika keluarga saya meminta resep obat di luar tanggungan sehingga dokter memberikan resep lain,” ungkap Madrak.
Madrak yang kesehariannya berprofesi sebagai pedagang pun mengaku ketika membutuhkan pelayanan di RS, tidak mengalami perlakuan yang dibedakan dengan pasien umum seperti yang sering didengarnya selama ini. Proses operasi yang dijalaninya pun lancar dan tidak mengalami kendala apapun.
“Petugas medis dan dokter yang melayani baik dan ramah. Yang membuat saya tidak dibedakan adalah secara keseluruhan, mereka (para medis) melayani saya dengan sepenuh hati,” jelasnya.
Saat ini Madrak telah mendaftarkan seluruh keluarga yang ada dalam kartu keluarganya sebagai peserta program JKN–KIS. Hal ini dilakukannya selain untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik juga dianggapnya sebagai tindakan pencegahan.
“Bukannya ingin sakit, namun setidaknya jika telah menjadi peserta, ketenangan dan tidak bingung memikirkan pembiayaan yang mahal ketika sakit saya dapatkan. Bahkan saya merasa sangat mencintai program dari pemerintah ini dan berharap agar program baik seperti ini terus ada,” bebernya.
Madrak pun menyampaikan rasa sesalnya terhadap masyarakat yang belum sadar akan arti pentingnya membayar iuran premi meskipun tidak menggunakan fasilitasnya. Ia pun berharap agar nantinya semakin banyak masyarakat yang taat membayar premi agar program ini dapat terus berjalan secara berkesinambungan.
“Hukumnya wajib membayar, meskipun kita tidak sakit. Saling membantu melalui membayar iuran, selain kita mendapatkan pahala yang setimpal, kita pun turut serta meringankan beban saudara kita yang saat ini perlu pembiayaan juga. Lebih sepakat jika saling menolong membantu yang sakit meski kita tidak sakit,” pungkas Madrak.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Optimalkan Pelayanan Non Tatap Muka dengan Pandawa
Berita Terkait
-
BPJS Kesehatan Optimalkan Pelayanan Non Tatap Muka dengan Pandawa
-
Tak Punya BPJS, Bocah 5 Tahun Terpaksa Tahan Rasa Sakit karena Patah Tulang
-
Program JKN-KIS Diakui Sangat Bermanfaat bagi Komala Sari
-
Biaya Kelahiran Anak Peserta JKN-KIS Ditanggung 100 Persen
-
BPJS Kesehatan Ajak Akademisi UIN untuk Edukasi Masyarakat tentang JKN-KIS
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
Terkini
-
11 Gebrakan Menkeu Purbaya, Terbaru Ogah Bayar Utang Whoosh Pakai APBN
-
Menkeu Purbaya Tunggu Pimpinan BTN Menghadap, Penyaluran Dana Paling Minim di Antara Bank Himbara
-
Indonesia-Singapura Godok Task Force untuk Realisasikan Ekspor Listrik dan CCS
-
Kebijakan Hapus Utang UMKM di Bank Himbara Perlu Diperpanjang
-
Senda Gurau Bahlil Singgung Selalu Viral di Media Sosial
-
Siapa yang Berhak Menerima Subsidi Tepat LPG? Ini Aturan Jual-Beli Gas Melon
-
Kejar Amerika soal Listrik Panas Bumi, Bahlil Targetkan 500 MW Terpasang di 2027
-
Airlangga Dorong Semua Orang Punya Rekening Bank, Biar Dapat Bansos
-
Bahlil Akui Bahas Tambang dengan Muhammadiyah: Sedikit Saja
-
Kinerja Kementan Bikin Publik Optimis Pangan Nasional Aman, Swasembada di Depan Mata