Suara.com - Nilai Bitcoin (BTC) turun drastis usai El Salvador resmi mengadopsinya sebagai alat pembayaran yang sah. Di chart harian, candle stick bahkan menyentuh batas bawah Moving Average 200, melampaui US$42 ribu per BTC.
Sempat mencapai level tertinggi di angka US$52.956 pada Selasa (7/9/2021), mendadak BTC ambruk pada hari yang sama sekitar pukul 22.00 WIB hingga ke level terendah $42.900.
Pada Rabu dini hari, Bitcoin diperdagangkan dengan harga antara US$46K-$47K per BTC dan turun lebih 8 persen selama 24 jam terakhir.
Pendukung kripto menyaksikan Bitcoin jatuh hebat dalam waktu yang sangat singkat menjadi US$42.900 per BTC pada 7 September 2021.
Kripto itu sempat menguat US$46 ribu hingga US$47 ribu, kapitalisasi pasar keseluruhan BTC adalah US$890 miliar pada saat penulisan.
Ada US$60 miliar dalam volume perdagangan global di berbagai bursa kripto di seluruh dunia.
BTC turun lebih dari 8 persen dengan waktu yang relatif singkat, dan banyak pasar kripto lainnya juga mengalami penurunan terhadap dolar AS yang signifikan pada hari Selasa.
Seluruh ekonomi pasar dari 10.000 lebih aset kripto turun lebih dari 9 persen secara kolektif ke level terendah US$2,21 triliun.
Salah satunya terjadi pada Ether (ETH) yang turun 9,3 persen dan cardano (ADA) turun 10,3 persen pada Selasa malam.
Baca Juga: Perusahaan Pinjaman Token Kripto Dibobol Hacker, Aset Rp367 Milyar Raib
Menyusul Neo (NEO), zcash (ZEC), dan eos (EOS) jadi kripto yang turut anjlok besar-besaran selama penurunan dengan kerugian mencapai dua digit.
Horizen (ZEN), qtum (QTUM), Filecoin (FIL) juga kehilangan dua digit selama penurunan cepat ini. Meski demikian, ada kripto yang hampir tak terdampak buruk, yakni Fantom (FTM), NEAR dan Solana (SOL).
Ketiga aset kripto ini menghasilkan pengembalian 24 jam dua digit meskipun penurunan cepat di pasar kripto.
Ada US$242 milyar dalam volume 24 jam di seluruh ekonomi kripto dan Tether (USDT) pada Rabu (8/9/2021), mencetak US$122 milyar dari volume itu.
Berita Terkait
-
Tren Terus Meningkat, Bisakah Membeli Mobil Menggunakan Aset Kripto?
-
El Savador Beli 200 BTC, Harga Bitcoin Melambung Hingga Rp747 Juta
-
Konferensi Bitcoin Indonesia Pertama Digelar Oktober Sambut Minat Pasar Nasional
-
e-Commerce Shop.com Kini terima Pembayaran Kripto DOGE, BTC, ETH Hingga LTC
-
Ketimpangan Sosial Makin Besar, Analis Ekonomi Sebut Bitcoin Bakal Jadi Aset berharga
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Layanan Digital Makin Tinggi, Bank Mandiri Hasilkan Fee Based Income Rp 5,48 Triliun
-
Pertama Kalinya Setelah Pandemi, Pertumbuhan Ekonomi China Melambat
-
Soal Popok Bayi Kena Cukai, DJBC Buka Suara
-
Tak Hanya Soal Bisnis, Danantara Beri Tugas Penting ke Dua Direksi Ekpatriat Garuda Indonesia
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Bumi Berseru Fest 2025: Telkom Umumkan 42 Inovator Terbaik, Eco Produk sampai Teknologi Hijau
-
Efisiensi Meningkat: BPPTD Mempawah Pangkas Biaya Perawatan 30% Berkat Antares Eazy
-
BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas, Harga Jadi Terjangkau?
-
Indonesia Jual Emisi Karbon 12 Juta Ton ke Norwegia, Setara Hilangkan 2,6 Juta Mobil dari Jalanan