Suara.com - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengungkapkan, akan ada anak usaha perusahaan pelat merah tersebut yang dalam waktu dekat melakukan penawaran saham perdana atau initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Anak usahanya yaitu Mitratel yang sebagai anak usaha dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Telkom.
"Mitratel yang terdekat," ujar Arya dalam sebuah diskusi online yang ditulis Rabu (6/10/2021).
Menurut Arya, saat ini Mitratel memiliki tower terbesar dan terbanyak di Indonesia. Apalagi, jelas dia, ke depan towernya akan didukung fiber optic, sehingga memiliki tower dengan power yang kuat.
"Mitratel itu kelebihannya di sana. Dari segi jumlah tower bisa mengimbangi, infrastrukturnya itu powerful. Makanya, mitratel akan jadi perusahaan tower yang cukup signifikan untuk di-IPO-kan," ucap dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir terus mendorong perusahaan-perusahaan plat merah agar mau mencatatkan saham perdananya di BEI melalui IPO.
"Karena itu, kami tidak segan-segan di 88 PSN (Proyek Startegis Nasional) yang sudah didukung bapak Presiden, kita mendorong banyaknya korporasi BUMN untuk go publik," kata Erick Thohir, Rabu (29/9/2021).
Menurutnya, langkah menjadi perusahaan go public penting, karena merupakan bagian dari transparansi dan profesionalisme perusahaan BUMN, sekaligus juga untuk lebih menguatkan industri pasar modal tanah air.
"Dan tentu ini jadi bagian sinergi yang besar juga, kami dari KemenBUMN, OJK, BEI, bahwa kita juga ingin jdi bagian mendorong bahwa BEI terus meningkat," katanya.
Baca Juga: Pesangon Sudah Dibayar, 6 BUMN akan Dibubarkan
Saat ini kata dia kondisi pasar modal tanah air sudah menunjukan tren pemulihan yang sangat kuat, bahkan pertumbuhannya melebihi bursa-bursa yang berada di kawasan Asia Tenggara.
"Di mana tadi, saya dengar banyak bursa itu pertumbuhannya melambat, kita masih terbaik, bahkan ada Bursa yang minus. Nah ini mendandakan lagi, kita punya market yang besar, kita harus mendapatkan kebijakan yang benar, sehingga pertumbuhan ekonominya di kita, bukan dinegara lain," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026