Suara.com - Nasabah Bank Syariah Indonesia Mz menjadi korban penipuan yang dilakukan melalui telepon. Pensiunan perusahaan migas raksasa itu kehilangan uang Rp231 juta dalam sekejap.
Suatu hari Mz mendapatkan telepon WhatsApp dari seseorang yang mengaku dari BSI.
Penelepon menjelaskan ada peraturan baru biaya transfer yang akan dikenakan Rp150 ribu per bulan, kemudian meminta Mz mengisi formulir.
"Tapi kalau mau biayanya hanya Rp6.500 saya disuruh isi form. Salahnya saya form itu, dan disuruh ngisi pilih biaya transfer, terus minta kode aktivasi dan PIN BSI mobile. Dan saya nurut aja waktu itu, karena fotonya pakai logo BSI," ujar Mz kepada Suara.com, Selasa (8/2/2022).
Setelah isi form, Mz kaget bukan main. Dia mendapatkan pemberitahuan adanya transaksi di smartphone-nya, padahal dia tidak melakukan transaksi apa pun.
Transaksi terjadi beberapa kali hingga dana Mz di rekening tersisa Rp50 ribu.
Mz kemudian menghubungi customer service BSI.
"Dan kata CS-nya, itu transaksinya valid. Saya juga langsung lapor ke CS di kantor cabang BSI Menara 165, dan itu ketahuan terjadi transaksi beberapa kali lewat switching Prima dan ke rekening BSI," kata dia.
"Nah kan yang BSI, mereka punya datanya, ketika CS telepon nomor rekening yang jadi tujuan transaksi ternyata pemilik nomor rekening namanya Endang juga jadi korban via telpon. Jadi masuk ke rekening Endang dulu, baru ditransfer ke rekening lain dengan nama Anwar."
Baca Juga: Kinerja Bank Syariah Makin Moncer, Laba Bersih Emiten BRIS Naik 38 Persen
Mz merasa tidak mendapatkan solusi, bahkan petugas BSI tidak mengetahui dana yang hilang itu pergi ke mana.
Mz mengatakan petugas hanya meminta maaf dan tidak ada penelusuran lebih lanjut.
Menurut Mz, seharusnya BSI melakukan penelusuran karena punya kewenangan untuk itu.
Tak mendapatkan jalan keluar dari BSI, Mz melaporkan kasusnya ke kepolisian. Tapi, kata dia, tetap tidak mendapatkan solusi.
"Saya berharap penjahatnya ketangkep, biar nggak banyak orang ketipu lagi. Dan kalau bisa dananya balik lagi. Kalau tidak ditangkep, penjahat kan masih leluasa mencari korban, saya inginnya kayak gitu," kata dia.
Berita Terkait
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Aplikasi BYOND Eror, BSI Sarankan Nasabah Gunakan ATM
-
Pendaftaran dan Pembayaran Iuran BPJS Ketenagakerjaan Kini Semakin Mudah Via Agen BSI Smart
-
Investasi Emas Makin Mudah! BSI Ungkap Keuntungan Bullion Bank untuk Masyarakat
-
SVP Bullion Business BSI: Emas Tak Lagi Harus Disimpan di Rumah
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya