Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi pada hari terakhir penyelenggaraan pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 2nd Employment Working Group/EWG Meeting), mengusulkan agar G20 menyusun indikator kebijakan ketenagakerjaan yang ramah kelompok rentan.
"Tawaran tadi mendapatkan respons dari hampir semua peserta bagaimana indikator tersebut dapat digunakan di negara masing-masing. Kita sepakat semua negara akan melihat kembali dan kita akan diskusikan di pertemuan yang akan datang," katanya usai memberikan Closing Remarks pertemuan kedua Kelompok Kerja Bidang Ketenagakerjaan G20 (The 2nd Employment Working Group/EWG Meeting) di Yogyakarta, Kamis (12/5/2022).
Pada sesi terakhir, delegasi EWG II juga merumuskan zero draft atau draf awal deklarasi yang akan dideklarasikan oleh Menteri Ketenagakerjaan anggota G20, pada Pertemuan Menteri-menteri Ketenagakerjaan dan Buruh (Labour and Employment Ministerial Meeting).
"Kita menyepakati kerangka waktu agar konsep zero draft ini menjadi final draft. Karena membutuhkan waktu untuk mematangkan rancangan atau draft terkait dengan deklarasi ini. Karena deklarasi ini sifatnya mengikat," ujarnya.
EWG II berlangsung dari 10 -12 Mei 2022 di DIY. Anggota G20 yang hadir secara langsung/tatap muka adalah Indonesia (Presidensi), Australia, Kanada, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Jepang, Republik Korea, Arab Saudi, Turki, Inggris, Amerika Serikat, Argentina, India, dan Afrika Selatan. Sedangkan Anggota G20 yang mengikuti secara virtual adalah Brazil, RRT, Rusia, Italia, dan Meksiko.
EWG II juga diikuti negara-negara pengamat dan undangan lalu Organisasi Internasional seperti ILO, IsDB, World Bank, ADB, OECD, dan G20 OSH Net, serta engagement gruop seperti C20, L20, Y20, dan B20 baik secara langsung maupun virtual.
"Mereka memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan EWG ini. Kita mengisi dengan diskusi produktif dan mereka saling menjaga, saling toleransi, terhadap usulan-usulan yang disampaikan. Bahkan mereka juga mengapresiasi kepada Indonesia, khususnya masyarakat Yogyakarta, atas hospitality, keramahannya untuk menjadi Tuan Rumah secara fisik," terang Anwar.
Selain itu, era digitalisasi dan pandemi Covid-19 memberikan tantangan baru bagi sektor ketenagakerjaan. Untuk menghadapi berbagai tantangan ini, negara-negara dunia memiliki kesamaan pandangan tentang perlunya meningkatkan implementasi dan mengembangkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
"Isu terkait K3 ini sangat penting dengan melihat kondisi saat ini. Misalnya terkait dengan pemanasan global, bekerja di dunia kerja baru yang lebih banyak menggunakan IT, sehingga kita bisa bekerja dari rumah, dari tempat kita yang jauh, maupun dari tempat kerja, ini menjadi isu yang kita diskusikan hari ini," pungkas Anwar.
Baca Juga: BSU Bantuan Subsidi Upah Kapan Cair? Ini Jadwal, Syarat Pencairan hingga Cara Cek Status BSU
Berita Terkait
-
Sambut KTT G20, BIN Percepat Vaksinasi Covid-19 di Bali
-
Dikenal Sebagai Penghasil Kerajinan Terbaik, Delegasi EWG G20 Kunjungi UMKM di Jogja
-
Dubes Jepang Sebut Forum G20 Jadi Momen Hilangkan Dikotomi Negara Maju dan Negara Berkembang
-
Balikpapan Tuan Rumah Pre Summit G20, Rahmad Mas'ud: G20, Kita Berterima Kasih
-
Kota Minyak Tuan Rumah Pre Summit G20, Bakal Dihadiri 80 Pemuda dari Sejumlah Negara
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Sepi Peminat, Ford Pangkas 1.000 Karyawan di Divisi Mobil Listrik
-
Bansos Beras Lanjut, 18 Juta Keluarga Dapat Beras 10 Kg pada Oktober-November
-
Harapan Buruh pada Menkeu Purbaya: Jangan Naikkan Cukai Rokok!
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket