Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengincar pendapatan sebesar Rp1,82 triliun sepanjang tahun 2023, atau tumbuh 9,47 persen dari tahun 2022 yang ditargetkan sebesar Rp1,66 triliun
Direktur Utama BEI, Imam Rachman, mengatakan sumber utama pendapatan akan berasal dari biaya jasa perdagangan efek dan biayaa pencatatan efek.
Untuk itu, regulator bursa menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2023 mencapai Rp14,75 triliun dan target Pencatatan Efek Baru pada tahun 2023 menjadi 70 Efek Baru yang terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dapencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE),dan Efek Beragun Aset (EBA).
“Dengan biaya usaha tahun 2023 diproyeksikan naik Rp86,05 miliar atau 7,34 persen menjadi Rp1,26 triliun, maka laba sebelum pajak menjadi Rp559,46 miliar. Setelah dikurangi Estimasi Beban Pajak sebesar Rp131,24 miliar, maka perolehan laba bersih BEI di tahun 2023 adalah sebesar Rp428,22 miliar," kata Imam dalam dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (26/10/2022).
Ia menambahkan, target kinerja itu tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2023, dan telah disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
“RKAT 2023 tentunya lebih optimis. Hal ini seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai berlangsung sepanjang tahun 2022. Namun, BEI akan tetap memperhatikan perkembangan penanganan COVID-19 di Indonesia serta kondisi perekonomian global,” tutur dia.
Imam juga menyampaikan, dalam RUPSLB itu juga menyetujui pengangkatan Arisandhi Indrodwisatio sebagai Komisaris BEI dengan masa jabatan yang merupakan sisa masa jabatan dari anggota Dewan Komisaris Perseroan yang digantikannya, yaitu masa bakti 2020-2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?