Suara.com - PT Indo Premier Sekuritas telah menggelar edukasi terkait pemahaman atau literasi terkait investasi di pasar modal melalui produk saham hingga reksa dana yang bertajuk Super Fun(d) Series. Edukasi literasi pasar modal ini diikuti oleh ribuan peserta.
Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Soehianto mengatakan, edukasi ini dalam rangka untuk meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal di Indonesia, khususnya investasi reksa dana.
Saat ini Indo Premier Sekuritas sebagai perusahaan sekuritas asli karya anak bangsa telah dipercaya lebih dari 1 juta nasabah untuk menemani perjalanan investasinya dan melalui platform reksa dana IPOTFund dijajakan 280 produk reksa dana terbaik dari 40 Manajer Investasi yang terdiri dari 50 Reksa Dana Pasar Uang, 59 Reksa Dana Pendapatan Tetap, 45 Reksa Dana Campuran dan 126 Reksa Dana Saham dan ETF.
"Semoga kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman para peserta tentang investasi reksa dana yang lebih mendalam dan semakin meyakinkan untuk memulai investasi reksa dana melalui IPOTFund," ujar Soehianto dalam keterangannya yang ditulis Selasa (13/12/2022).
Sementara, Praktisi dan Inspirator Investasi, Ryan Filbert mengatakan, bahwa investasi secara berkala pada instrumen apapun memberikan hasil lebih optimal daripada hanya sekali.
"Membeli berkala adalah jalan terbaik dengan effort terkecil. Tapi bila mau menambah ketika diskon besar maka boleh-boleh saja dilakukan," kata dia.
Apalagi bagi investor awam, sarannya, semakin awam maka semakin seringlah membeli reksa dana. Selanjutnya bagi yang memiliki pengetahuan maka ketika terjadi penurunan, justru bisa semakin banyak membeli, kendati harus dipahami kalau mereka yang punya pengetahuan belum tentu punya mental.
Ia pun meyakinkan bahwa untuk jangka panjang, investasi pada instrumen risiko tinggi sebenarnya cenderung memberikan hasil positif. Namun untuk memastikan kinerja positif ini, ia pun menganjurkan investor untuk melakukan monitoring setahun sekali.
"Bila kinerjanya tertinggal maka beri kesempatan 1 tahun lagi. Jika tetap tertinggal maka sebaiknya 'ganti supir'. Selain itu, semisal target reksa dana 5 tahun, tapi telah terpenuhi di tahun ketiga maka sebaiknya tarik dananya dan pindahkan ke deposito atau pasar uang," pungkas dia.
Baca Juga: Saham GOTO Makin Boncos, Telkom Rugi Dong?
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Vietnam-AS Makin Mesra, Vietjet Pesan 200 Pesawat Boeing Senilai US$32 miliar
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Anak Usaha Astra Beli Tambang Emas di Sulut
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Alasan Pindahkan Tiang Listrik PLN dari Tanah Pribadi Harus Bayar
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
APBN 2026 Disahkan, Jadi 'Senjata' Pertama Pemerintahan Prabowo
-
Hotel Tertinggi di Dunia Bakal Dibuka November 2025, Harga Sewanya Rp 4,64 Juta per Malam
-
IPO Merdeka Gold Resources Cetak Rekor di BEI