Suara.com - Bitcoin menguat tipis saat suku bunga acuan Bank Sentral AS, The Fed lebih rendah. Meski kini berada di level US$16,747, sejumlah pengamat memperkirakan, Botcoin masih berpotensi terkoreksi berada di bawah US$16.500.
BTC terpantau sempat mengalami penurunan secara konstan setelah The fed mengumumkan hasil rapat FOMC. BTC diperdagangkan di bawah US$17.000 dengan nilai Simple Moving Average 100 jam.
Terpantau garis bearish trend utama dengan resisteni tidak jauh dari poin US$16.800 meski saat ini masih bertahan di US$16,747.
Melansir Blockchain Media, harga BTC turun dari zona resistensi, US$18.400 sebelum berada di bawah support level US$17.500 dan $17.200.
Aksi jual membuat BTC semakin merana dan terjerembab di bawah US$17.000 dan rata-rata pergerakan sederhana 100 jam.
Titik rendah terbentuk di dekat US$16.541 dan harga sekarang terkonsilidasi menurun. Itu hanya naik beberapa poin lebih tinggi dan diperdagangkan di atas US$16.700.
Indikator MACD memperkirakan, BTC terancam terus mengalami koreksi dan perlu diperhatikan support level di US$16.800 dan US$16.098.
Ada juga garis tren bearish utama yang terbentuk dengan resistensi di dekat US$16.800 pada grafik per jam
Harga Bitcoin jatuh pada resistensi utama pertama berada di dekat US$17.000 dan rata-rata pergerakan sederhana 100 jam.
Baca Juga: Indah dan Memukau, Saat Elemen Batik Diangkat ke Ekosistem Seni Digital
Itu mendekati retracement Fib 23,6 persen dari pergerakan turun dari swing high US$18.387 ke swing low US$16.541.
Pergerakan yang jelas di atas US$17.000 mungkin memerlukan pergerakan menuju resistensi US$17.500.
Resistensi terdekat selanjutnya mungkin berkisar US$17.800, atau malah mampu mencapai US$18.000. Sayangnya, titik support utama berikutnya berada di dekat zona US$16.500.
Harga Bitcoin yang sulit lepas daari posisi US$16.000 memang di lauar prediksi karena perdagangan Bitcoin yang cukup percaya diri dengan perdagangan di atas level dukungan utama, US$16.550. Mengingat indikator teknis bullish, pasar sedang menunggu sinyal on-chain utama bullish klasik.
Pengamat sekaligus pengembang Puell Multiple meyakini, Bitcoin akan segera menguat. Namun, pandangannya dianggap skeptis oleh investor.
Berita Terkait
-
6 Prediksi Harga Bitcoin dan Kripto Lainnya Pada Tahun 2023, Capai ATH?
-
Elon Musk Mendadak Jual Triliunan Saham Tesla, Mau Borong Bitcoin dan DOGE?
-
Kripto dan Koperasi Sektor Keuangan Kini Diatur dan Diawasi OJK
-
Dituntut 115 Tahun, Mantan Bos FTX Sam Bankman-Fried Bakal Tinggal di Penjara Seumur Hidup
-
Indah dan Memukau, Saat Elemen Batik Diangkat ke Ekosistem Seni Digital
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik
-
Bahlil Ungkap Update Terkini Pemulihan Jaringan Listrik Aceh: 4 Kabupaten Pemadaman Bergilir
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
Zulkifli Zaini Jadi Komisaris Bank Mandiri, Ini Susunan Pengurus Baru
-
OJK Bentuk Direktorat Perbankan Digital Mulai Tahun 2026, Apa Tugasnya?
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera