Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) angkat suara perihal terus turunnya rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar modal Indonesia yang hanya sekitar Rp10 triliunan per harinya.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy mengatakan, penurunan transkasi saat ini disebabkan oleh berbagai faktor yang menjadi sentimen negatif ke pasar modal Indonesia, seperti Januari effect hingga perekonomian China yang kembali menggeliat usai kebijakan lockdown dicabut.
“Biasanya Januari efek kan. Terus ada beberapa faktor yang kita tau China muai buka mungkin banyak investor mau kesana,” kata Irvan di Gedung BEI Jakarta, Jumat (27/1/2023).
Meski demikian dirinya pun optimistis bahwa nilai rata-rata transaski saham di pasar modal bisa kembali meningkat pada tahun ini hingga mencapai target sebesar Rp14,75 triliun.
Sejumlah strategi pun telah disiapkan BEI, salah satunya meluncurkan beberapa instrumen baru pada tahun ini, selain itu banyaknya perusahaan yang berencana untuk IPO juga diharapkan dapat meningkatkan transaksi harian.
“Kita optimis biasanya bulan-bulan selanjutnya kita boosting up. Kita optimis kita bisa mencapai target kita,” kata dia.
Sebelumnya, China lembali membuka perbatasannya untuk pengunjung internasional pada hari Minggu (8/1/2023) untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.
Beijing sebelumnya menutup perbatasan untuk mengantisipasi pandemi virus korona, yang sebagian besar mempertahankan aturan karantina yang ketat untuk menjaga agar infeksi tidak menyebar ke seluruh negeri.
Tetapi pemerintah Cina telah membatalkan banyak tindakan ketat pada bulan lalu, menyusul gelombang protes terhadap apa yang disebut sebagai kebijakan nol COVID.
Baca Juga: IHSG Tiba-tiba Terbang Tinggi Jelang Akhir Pekan, Saham BBCA, TLKM dan GGRM Jadi Pilihan
Sekarang, Cina juga sudah membuka diri bagi pengunjung, di mana orang-orang dari Hong Kong akan melintasi perbatasan untuk melihat keluarga mereka di Cina setelah terpisah hampir tiga tahun.
Penduduk dari Hong Kong, sebuah wilayah semi-otonom di Cina tenggara, yang kini dapat melintasi perbatasan ke Cina daratan adalah salah satu tanda pelonggaran pembatasan perjalanan yang paling terlihat di negara itu.
Pelonggaran pembatasan COVID-19 ini juga bertepatan dengan dimulainya Festival Musim Semi Tahun Baru Imlek di Cina.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
3 Senjata Cerdas Investasi Rp100 Ribu per Hari untuk Pensiun Mapan Anak Muda
-
Viral BBM Bobibos, Kementerian ESDM Jelaskan Langkah Agar Bisa Dijual Bebas
-
Emiten TRON Fokus Garap Bisnis Infrastruktur Kendaraan Listrik
-
Apa Benar Emiten Properti DADA Berkantor Dekat Warung Kelontong? Manajemen Beri Pembelaan
-
Lowongan Kerja OJK PCAM 9 dan MLE: Kualifikasi, Syarat dan Cara Pendaftaran
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T