Suara.com - BRICS adalah negara-negara anggotanya yang terdiri dari Brazil, Russia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan). Ini adalah kelompok negara-negara ekonomi berkembang yang bergabung pada tahun 2009 untuk mempromosikan kerja sama ekonomi dan politik.
Pada awalnya, kelompok ini hanya disebut BRIC saja, yang hanya terdiri dari empat negara yaitu Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan kemudian memutuskan untuk bergabung pada tahun 2011, sehingga menjadi BRICS.
Organisasi BRICS ini memiliki potensi ekonomi yang besar, dengan total populasi sekitar 3,6 miliar orang, dan total PDB sekitar $16 triliun ditunjang dengan akses ke pasar yang luas dan memiliki kekuatan politik masif daripada jika mereka beroperasi secara independen.
Selain itu, mereka juga bisa memberikan dukungan di bidang teknologi dan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap negara anggotanya.
Penasaran, seperti apa sejarah BRICS? Mari simak ulasan menariknya di bawah ini!
Sejarah BRICS
Perlu diketahui, ide penyatuan empat negara berkembang ini pertama kali dicetuskan oleh ekonom Goldman Sachs, Jim O’Neill, tepatnya pada tahun 2001. O’Neill menyebutkan bahwa BRIC sebagai kelompok negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi yang besar dan diharapkan akan menjadi kekuatan ekonomi dunia pada abad ke-21.
Kemudian pada tahun 2009, Brasil, Rusia, India, dan China mengadakan pertemuan di Ekaterinburg, Rusia, dan menyetujui untuk membentuk kelompok ekonomi baru yang diberi nama BRIC. Afrika Selatan lalu bergabung pada tahun 2011, sehingga kelompok ini menjadi BRICS.
Selama bertahun-tahun, mereka memainkan peranan yang semakin penting dalam perdagangan global dan juga kebijakan ekonomi. Selain itu, mereka juga telah mendukung upaya-upaya global untuk memperkuat sistem perdagangan multilateral dan mendorong reformasi kebijakan keuangan global.
Baca Juga: 3 Bule Rusia yang Menari Dengan Baju Seronok di Pura Akan Minta Maaf Secara Niskala
Tujuan utama didirikannya organisasi ini adalah untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta kerja sama politik yang saling menguntungkan antara negara-negara anggota.
Kelima negara multilateral yang tergabung dalam organisasi BRICS ini telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap dunia dalam berbagai bidang.
Salah satu kontribusi BRICS di tataran global sejak organisasi multilateral ini didirikan adalah pertumbuhan ekonomi BRICS telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir.
Peningkatan konsumen, investasi dalam infrastruktur, hingga perkembangan sektor industri dan jasa di negara-negara anggota telah memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian dunia.
Selain itu, BRICS juga berupaya untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara negara-negara anggotanya, serta menciptakan lingkungan investasi yang lebih menarik dan stabil.
Hal ini tentunya juga akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi global. Berbagai upaya peningkatkan kerja sama ekonomi melalui berbagai mekanisme akan dilakukan oleh kelompok negara multilateral ini.
Berita Terkait
-
BRICS Tinggalkan Dolar AS, Siap Ciptakan Mata Uang Baru
-
Negara Anggota BRICS Siapkan Mata Uang Baru, Geser Dominansi Dolar AS
-
Brazil, Russia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan Bikin Kelompok Ekonomi, Siap Terbitkan Mata Uang Baru?
-
China dan India Akan Produksi Vaksin Sputnik V Buatan Rusia
-
Menkeu: Kinerja Ekonomi Indonesia Lebih Baik dari Negara BRICS
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal
-
Danantara Guyur Pinjaman Rp 2 Triliun ke BTN, Buat Apa?
-
Maknai Natal 2025, BRI Peduli Wujudkan Kepedulian Melalui Penyaluran Puluhan Ribu Paket Sembako