Suara.com - Emiten pertambangan, PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) dipantau oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) karena adanya peningkatan harga saham yang tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA).
P.H Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Donni Kusuma Permana, melalui pengumuman Peng-UMA-00023/BEI.WAS/01-2024, menyatakan bahwa pihak BEI sedang memantau saham PSAB karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
"Telah terjadi peningkatan harga saham PSAB yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity,” ujar Donni dalam keterangan resmi, Kamis (1/2/2024).
Bursa Efek Indonesia kini tengah mendalami perkembangan pola transaksi saham PSAB. Donni juga mengajak para investor untuk memeriksa tanggapan manajemen PSAB terhadap permintaan konfirmasi dari Bursa.
Investor diharap lebih memperhatikan kinerja dan tingkat transparansi informasi yang disampaikan oleh PSAB. Selain itu, diingatkan kepada investor untuk meninjau kembali rencana aksi korporasi apabila PSAB belum memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS).
“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham PSAB tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham (terkait)," ujar dia.
Kinerja PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) mencatatkan kenaikan rugi sebesar US$13,40 juta atau sekitar Rp207,64 miliar (dengan Kurs Jisdor Rp15.487 per dolar AS) pada kuartal III/2023 meskipun pendapatannya mengalami peningkatan.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), PSAB mencatatkan rugi tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$13,40 juta, meningkat 396,06% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan kuartal III/2022 yang mengalami rugi sebesar US$2,70 juta.
Baca Juga: PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA) IPO Besok, Begini Prospeknya
Rugi tersebut terjadi meskipun penjualan PSAB meningkat sebesar 20,78% yoy menjadi US$93,08 juta, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$77,06 juta.
Pendapatan terbesar PSAB berasal dari penjualan emas dan perak ke Metalor Technologies Singapore Pte., Ltd sebesar US$82,74 juta, diikuti oleh PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) sebesar US$6,17 juta, dan Beijing Fuhaihua Import and Export Corp Ltd sebesar US$4,16 juta pada kuartal III/2023.
Meskipun begitu, PSAB berhasil menurunkan beban pokok penjualan menjadi US$43,76 juta dibandingkan dengan kuartal III/2022 sebesar US$47,56 juta, mengalami penurunan sebesar 7,99% secara yoy.
Dengan demikian, laba kotor PSAB mengalami peningkatan sebesar 67,16% yoy menjadi US$49,31 juta, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$29,49 juta.
Berita Terkait
-
Ada Kabar Terbaru Soal GOTO, Langsung dari Bosnya
-
Emiten Tak Patuhi Aturan Free Float Bisa Delisting dari Bursa Saham
-
IHSG Mampu Tembus 7.600 Tahun 2024? Ini Prediksinya
-
Cuan Berlimpah! Ini Daftar Saham yang Bagikan Dividen Lebih dari 2 Kali Tahun 2023
-
PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk. (SMGA) IPO Besok, Begini Prospeknya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T