Suara.com - PT Nusantara Infrastructure atau yang dikenal dengan META, secara resmi telah memperoleh pernyataan efektif dari OJK untuk melakukan rencana tender offer yang mereka miliki. Sekilas mengenai 3 fakta tender offer META, bisa Anda lihat di artikel ini.
Penjadwalan ulang tender offer sendiri sebenarnya telah dilakukan beberapa kali. Hal ini dikarenakan META tidak segera mendapatkan pernyataan efektif dari OJK, yang secara harfiah berarti lampu hijau untuk melaksanakan agenda ini.
Berikut fakta seputar tender offer META yang bisa disampaikan dalam artikel singkat ini.
1. Jadwal Resmi Tender Offer META
Setelah beberapa kali mengalami penjadwalan ulang, akhirnya META secara resmi dapat melakukan tender offer. Hal ini ditetapkan setelah memperoleh pernyataan efektif dari OJK pada Jumat, 15 Maret 2024 lalu.
Proses tender offer telah secara resmi dimulai pada tanggal 19 Maret 2024 lalu, dan akan berlangsung hingga tanggal 17 April 2024 mendatang dengan jadwal pembayaran atas pembelian di tanggal 24 April 2024.
Penawaran sendiri dapat diikuti pada pukul 08.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB setiap hari selama periode penawaran berlangsung.
2. Langkah Wajib untuk Go Private
Sebenarnya tender offer ini adalah salah satu kewajiban dari PT Metro Pacific Tollways Indonesia Services atau MPTIS untuk melangkah go private. PT MPTIS sendiri adalah pengendali META dan menjadi pemegang saham mayoritas.
Baca Juga: Daftar Saham Yang 'Mantap Disantap' Saat Ramadan
Selanjutnya tender offer juga disebut sebagai salah satu bagian dari strategi efisiensi dan perampingan PT Nusantara Infrastructure Tbk agar memiliki fleksibilitas lebih baik dalam perencanaan pertumbuhan ke depan.
Tentunya, langkah strategis ini telah direncanakan dengan matang sehingga dapat membawa dampak yang diinginkan oleh setiap pihak.
3. Nilai Saham yang Ada dan Ditawarkan
Hingga saat ini, PT MPTIS memegang kepemilikan sebesar 74,65% saham META, atau sekitar 13,22 miliar lembar saham. Sementara itu, ada juga PT Infrastructure Finance yang memegang sebanyak 8,19% saham dengan total 1,45 miliar lembar.
Sisanya sebanyak 2,65 miliar lembar atau setara 14,98% merupakan saham yang dipegang oleh masyarakat. Nantinya saham dari META akan ditawarkan dengan harga Rp250 per lembar saham, nilai yang cukup menarik untuk langkah awal investasi.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang
-
Penumpang Kereta Api Tembus 369 Juta Hingga September 2025