Suara.com - Indonesia siap membuka perdagangan bebas dengan Britania Raya. Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat bertemu dengan Greg Hands, Menteri Perdagangan Inggris di London, Senin (29/4/2024).
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Menteri Greg Hands menimbang penting masuknya Indonesia ke dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik atau Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP) di mana Inggris baru saja bergabung.
"Hubungan dekat kedua negara ditandai dengan kesepakatan Komite Bersama Ekonomi dan Perdagangan (Joint Economic and Trade Commission, atau JETCO) yang saat ini bermitra dalam tiga sektor kelompok kerja," papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengharapkan JETCO segera menghasilkan hasil-hasil yang konkret, antara lain di bidang energi dan ekonomi digital.
Dalam pertemuan itu, Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands menyatakan bahwa Britania Raya memiliki keunggulan dan pengalaman dalam energi bersih. Untuk itu, pemerintahannya menawarkan kerja sama energi bersih yang sesuai bagi Indonesia sebagai negara kepulauan atau archipelago.
Penerapan energi bersih nantinya dikaitkan dengan pengelolaan kebijakan subsidi.
Menteri Greg Hands juga mengharapkan bahwa perdagangan produk susu dan turunannya dalam kerangka JETCO yang masih terdapat kendala dalam pendaftaran, dapat berjalan lancar.
Menanggapi pembahasan produk ini, Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.
Upaya ini untuk mendukung naiknya permintaan produk susu dan turunannya dengan program pemerintah baru, yaitu susu gratis untuk siswa.
Baca Juga: Vokasi Kemendikbudristek Siap Jadi Mitra ESDM, Konversi Motor Listrik
Dalam pertemuan itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyampaikan dampak penerapan aturan uji tuntas (due dilligence) Inggris bagi produk kelapa sawit Indonesia serta mengharapkan perlakuan aturan yang adil.
"Saat ini Indonesia menyuarakan ketidaksetujuan penerapan kebijakan Uni Eropa terhadap produk keberlanjutan. Indonesia dengan Malaysia mengupayakan pengelolaan soal aturan produk keberlanjutan," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Kedua menteri juga membahas gagasan kerja sama perdagangan bebas, serta aksesi Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), serta kerja sama regional.
Berita Terkait
-
Udang Beku RI Ditarik AS Karena Diduga Tercemar Radioaktif, Mendag Busan Mengakui
-
E-Commerce RI Dikuasai 4 Raksasa, Menko Airlangga Minta Mendag Perhatikan Platform Kecil
-
Kembali Digelar Tahun Ini, Mendag Gadang JMFW Jadi Penentu Arah Modest Fesyen Indonesia
-
Prosperity Exhibition 2025, Indonesia-Australia Perkuat Kemitraan Ekonomi
-
Penyebab Fenomena Rojali dan Rohana Menurut Wakil Menteri Perdagangan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Ajak Anak Muda Berani Memulai Usaha, Waktu Menjadi Modal Utama
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Suara Penumpang Menentukan: Ajang Perdana Penghargaan untuk Operator Bus Tanah Air
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang