Suara.com - Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mengalami penurunan signifikan di tengah kabar penarikan dana oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah senilai Rp13 triliun.
Pada perdagangan Senin (10/6/2024), harga saham BRIS melemah 50 poin ke level Rp2.130 per lembar atau melamah 2,29%.
Penurunan ini dipicu oleh sentimen negatif dari investor menyusul rencana Muhammadiyah memindahkan dananya dari BSI ke bank syariah lain. Mengutip data IDX Mobile saham BRIS telah bergerak merah selama 4 hari beruntun, kondisi ini membuat aksi jual saham BRIS cukup masif, dengan total volume transaksi mencapai 10,34 juta lembar saham.
Meskipun anjlok, beberapa analis meyakini bahwa dampak penarikan dana Muhammadiyah tidak akan signifikan terhadap likuiditas BSI secara jangka panjang. Hal ini dikarenakan dana Rp13-15 triliun tersebut hanya sekitar 5% dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI yang mencapai Rp300 triliun.
Namun, dalam jangka pendek, penarikan dana ini memang dapat berpengaruh terhadap likuiditas BSI.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) memutuskan untuk menarik dana simpanan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI). Keputusan ini diambil berdasarkan memo organisasi per 30 Mei 2024 dan mulai diberlakukan sejak 1 Juni 2024.
Menurut Ketua PP Muhammadiyah Bidang Ekonomi, Bisnis, dan Industri Halal, Anwar Abbas, terdapat dua alasan utama di balik keputusan ini. Pertama, ketakutan akan konsentrasi dana yang terlalu besar di satu bank.
"Penempatan dana Muhammadiyah selama ini terlalu banyak berada di BSI," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya.
Anwar menjelaskan bahwa total simpanan Muhammadiyah di BSI mencapai sekitar Rp 13 triliun. Angka ini terbilang kecil dibandingkan dengan total Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI yang mencapai Rp 293,24 triliun per April 2024.
Baca Juga: Saham Bank BSI (BRIS) Makin Tertekan Pasca Muhammadiyah Tarik Dana Triliunan
Konsentrasi dana yang besar di satu bank dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko bagi Muhammadiyah.
Kedua, Muhammadiyah ingin mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui penyaluran dana ke berbagai bank syariah.
"Muhammadiyah ingin agar dananya bisa dimanfaatkan untuk membantu UMKM, bukan hanya mengendap di satu bank," kata Anwar.
Dana Muhammadiyah akan dialihkan ke beberapa bank syariah lain, seperti Bank Syariah Bukopin, Bank Mega Syariah, Bank Muamalat, bank syariah daerah, dan bank syariah lain yang telah bekerja sama dengan Muhammadiyah.
Meskipun demikian, BSI menghormati keputusan Muhammadiyah dan berkomitmen untuk terus menjalin kerjasama dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Berdasarkan kinerja keuangan BSI terus menancapkan kukunya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. Dengan total aset mencapai Rp358 triliun hingga kuartal I 2024, BSI unggul jauh dibandingkan pesaing terdekatnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN
-
Industri Pulp & Kertas RI Tembus Ekspor USD 8 Miliar, Kemenperin Bilang Begini
-
OJK Gandeng KSEI Permudah Izin Reksadana, Apa Untungnya?
-
Dari Ibu Rumah Tangga Biasa, Peni Sulap Dusun Terpencil Jadi Pusat Keuangan Berkat AgenBRILink
-
98 Persen Jaringan BSI Agen di Aceh Pulih dan Kembali Beroperasi Layani Masyarakat
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam