Suara.com - PT Kawasan Industri Nusantara (KINRA) merupakan salah satu anak perusahaan PTPN III (Persero) selaku pengelola KEK Sei Mangkei, melakukan reformasi pengelolaan kawasan dengan berfokus pada rencana strategis 5 tahun sebagai bentuk quick-win dalam menghadirkan pelayanan prima di KEK Sei Mangkei.
Direktur PT KINRA, VT Moses Situmorang, menyampaikan bahwa langkah strategis tersebut dilakukan dalam rangka akselerasi pengembangan KEK Sei Mangkei. Hal ini sejalan dengan upaya KEK Sei Mangkei guna mempertahankan diri sebagai salah satu dari 3 KEK terbaik di Indonesia.
Beberapa fokus pengembangan yang akan dikembangkan, antara lain pengembangan infrastruktur perumahan menunjang kebutuhan investor, kesiapan suplai energi dan utilitas dalam kawasan, kepastian perizinan dan insentif selaku “sweetener” dalam berinvestasi, serta reformasi tata kelola perusahaan untuk akselerasi pelayanan dan optimalisasi service exellence.
“Beberapa pengembangan tersebut merupakan langkah strategis yang dilakukan PT KINRA untuk memberikan pelayanan optimal bagi investor yang terus bertumbuh secara signifikan di dalam kawasan, khususnya investor-investor mancanegara yang baru saja berinvestasi di tahun 2024,” ujar Moses.
Pada tahun 2024, KEK Sei Mangkei baru saja menerima investasi industri asing dengan potensi nilai investasi mencapai 100 juta dolar. Hal ini tentunya akan mendorong secara signifikan perputaran perekonomian di daerah sekitar.
“Dengan bertumbuhnya investasi lahan industri, beserta memasuki fase operasional untuk beberapa tenant industri lainnya, diestimasikan pada tahun 2025 akan berkontribusi menyerap tenaga kerja hingga 10.000 jiwa dan akan memprioritaskan tenaga kerja dari daerah sekitar,” tambah Moses.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang berlokasi di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada tanggal 27 Februari 2012 memiliki total luas lahan 2.002,7 Ha dan saat ini realisasi pemanfataan lahan sekitar 295,27 Ha atau sekitar 15,27% sehingga masih terbuka akan potensi berbagai pelaku usaha untuk berinvestasi di KEK Sei Mangkei.
Lebih lanjut Moses mengatakan, PT KINRA mengestimasikan di tahun 2025, KEK Sei Mangkei akan mendapatkan investasi cukup besar yang umumnya berasal dari China.
Hal ini merupakan salah satu implikasi dari terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dengan China, yang mendorong banyak pelaku usaha untuk merelokasi industrinya ke Asia Tenggara, khususnya KEK Sei Mangkei.
Baca Juga: Rp 75,2 T Nilai Investasi PTFI di KEK Gresik, Siap Murnikan Konsentrat Tembaga Dalam Negeri
“Ini menjadi peluang besar bagi KEK Sei Mangkei untuk mempersiapkan diri mengakomidir terjadinya eksodus investasi ke dalam kawasan, yang sejatinya berimplikasi signifikan terhadap pertumbuhan FDI di Indonesia,” tutup Moses.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital
-
Viral Menkeu Purbaya Makan Siang di Kantin DJP: Hidupkan Sektor UMKM!
-
Pemerintah Menang Banyak dari Negosiasi Freeport: Genggam 12 Persen Saham Hingga Pembangunan Sekolah