Suara.com - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA), emiten produsen gas industri fokus melakukan efisiensi operasional dan alat kerja, mempersiapkan landasan bagi pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.
Direktur Operasional SBMA Julianto Setyoadji menjelaskan, perseroan terus berusaha menjadi pemain utama di bisnis ini dengan menggalakkan kemitraan strategis pada sektor-sektor utama.
Perseroan juga memiliki lanskap kompetitif dengan melihat kehadiran pasar yang kuat di banyak industri dan peluang investasi untuk memanfaatkan proyek pembangunan infrastruktur.
Sebagai gambaran, selama sembilan bulan pertama tahun 2024, pendapatan perseroan tumbuh sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, mencapai total Rp97 miliar.
"Hal ini sejalan dengan upaya peningkatan efisiensi dan pengembangan pasar yang telah kami lakukan," ujar Julianto pada paparan publik yang dikutip, Rabu (20/11/2024).
SBMA juga berhasil meningkatkan produksi manufaktur Liquid dua kali lipat untuk memenuhi permintaan pasar, berkat commercial startup pabrik baru kami yang kini beroperasi 100% dengan kapasitas 50 ton per hari.
"Kami yakin dengan proyeksi pertumbuhan perusahaan pada 2025, didukung oleh peningkatan kapasitas utilitas plant yang solid. Langkah strategis yang telah kami susun, berdasarkan parameter yang telah kami tetapkan sebelumnya, siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada," imbuh Julianto.
"Produk unggulan kami, seperti gas untuk medis, produk special gas, serta layanan jasa seperti leak test, hydrotest, vacuum test siap mendukung pertumbuhan perusahaan. Kami melihat potensi besar dalam sektor jasa ini untuk memelihara dan meningkatkan layanan ke Customer yang ada dengan Keahlian tim teknis yang telah dipercaya," sambung dia.
Setelah beroperasi selama sekitar satu tahun, kami telah mencatat penghematan biaya produksi lebih dari 6% pada kuartal ketiga tahun ini, dan perseroan yakin ini akan berlanjut hingga akhir tahun 2024 dan sepanjang tahun 2025.
Baca Juga: Melihat 'Jeroan' Bank INA Milik Salim Group yang Alami Lonjakan Kredit Bermasalah
Julianto mengungkapkan, peningkatan pendapatan secara signifikan dipengaruhi oleh peningkatan penjualan Acetylene, Oxygen, Carbondioksida, dan produk cair. Dengan adanya pabrik baru biaya produksi lebih efisien dibandingkan periode tahun sebelumnya dan diperkirakan akan lebih terasa pada kuartal IV tahun 2024.
"Pertumbuhan substansial pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya menunjukkan kemampuan kami untuk bangkit kembali dan bergerak maju secara positif dalam hal keuangan," kata dia.
Tak bisa dipungkiri bahwa perkembangan yang cepat dan adaptif harus terus di lakukan. Maka itu SBMA terus melakukan inovasi pada sistem terintegrasi sumber daya manusia, teknologi informasi dan distribusi serta transportasi untuk pelacakan real time, optimalisasi rute, dan pemantauan berbasis IoT.
Untuk itu, SBMA melakukan investasi strategis pada alat kerja transportasi dan fasilitas pendukung pabrik kami dengan memastikan pendistribusian produk gas yang aman dan efisien sekaligus mendukung fleksibilitas dalam produksi dan distribusi.
Perseroan berupaya melakukan pendekatan yang berpusat pada Pelanggan agar menjadi memberikan solusi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik klien dan memberikan layanan responsif untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan. Serta menyesuaikan diri dengan cepat dan efisien terhadap perubahan pasar dan aturan, agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan yang terus berubah.
Terkait prospek perusahaan di masa depan,
Wakil Direktur Utama SBMA, Welly Sumanteri, menyatakan bahwa salah satu faktor utama yang mendukung keberlanjutan pertumbuhan perusahaan adalah peluang besar di sektor pembangunan infrastruktur dan industrialisasi Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Purbaya Tantang Balik Rocky Gerung: Kalau Ekonomi Tumbuh 5-6 Persen, Harus Minta Maaf ke Saya
-
Proyek Jalan Tol Japeksel Capai 90 Persen, Jakarta-Bandung Bisa Jadi 45 Menit
-
Setelah Jadi Buron Hampir 1 Tahun, Bos Investree Adrian Gunadi yang Gelapkan Rp 2,7 T Ditangkap
-
Hotman Paris Ngeluh Bunga Deposito Turun, Menkeu Purbaya: Sabar, Rugi Sedikit!
-
Kopi Toejoean: UMKM Lokal Makin Kuat Bersama Rumah BUMN BRI
-
Harga Saham EMAS Tembus Rp 3.300, Analis Beberkan Prospek ke Depannya
-
Jadi Beban BUMN-BUMN, Ekonom Sarankan Transaksi Energi Primer Gunakan Rupiah
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Menkeu Purbaya Bikin Kejutan! Kebijakan Baru Ini Bikin Saham Rokok Berjaya, IHSG Ikut Menghijau
-
Tokocrypto Listing Token SOON, Buka Pintu Investor RI Jajal Teknologi Blockchain