Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terancam mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Jumat, 2 Mei 2025. Meskipun sentimen global secara umum menunjukkan arah yang positif.
Ketidakmampuan IHSG untuk menembus level resistance kuat di 6.800 pada akhir perdagangan April menjadi sinyal teknikal utama bahwa tekanan jual masih mendominasi, di tengah kehati-hatian investor terhadap arah pasar dalam jangka pendek.
Head of Retail ResearchBNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, IHSG sebelumnya ditutup menguat tipis sebesar 0,26 persen pada perdagangan akhir April, didorong oleh aksi beli investor asing dengan net buy mencapai Rp239 miliar.
Saham-saham unggulan seperti BBCA, TLKM, ANTM, ASII, dan TPIA tercatat menjadi incaran investor asing.
"Namun, secara teknikal, indeks belum mampu menembus level resistance psikologis di kisaran 6.800-6.830, sehingga berisiko mengalami koreksi teknikal dalam jangka pendek," ujar Fanny dalam riset hariannya, Jumat (2/5/2025).
BNI Sekuritas mencatat bahwa level support IHSG berada di kisaran 6.680 hingga 6.730, dan jika level ini ditembus, tekanan jual dapat semakin dalam. Hal ini juga menjadi perhatian investor menjelang data ekonomi penting dari dalam negeri serta potensi volatilitas global yang masih tinggi.
Dari sisi global, mayoritas bursa saham dunia mencatatkan penguatan, terutama di Amerika Serikat dan Jepang. Indeks-indeks Wall Street ditutup di zona hijau pada Kamis waktu setempat (1/5), seiring dengan laporan keuangan yang kuat dari dua raksasa teknologi, Microsoft dan Meta Platforms.
Kedua perusahaan ini berhasil menenangkan kekhawatiran investor terkait prospek pertumbuhan kecerdasan buatan (AI) di tengah ketidakpastian ekonomi makro.
S&P 500 naik 0,63 persen, Nasdaq Composite melesat 1,52 persen, dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,21 persen. Saham Microsoft tercatat melonjak hingga 7,6 persen setelah melaporkan pendapatan dan laba kuartal ketiga fiskal yang melebihi ekspektasi.
Baca Juga: Ikuti Rupiah, IHSG Juga Berakhir 'Strong' pada Perdagangan Hari Ini
Meta juga mengalami kenaikan saham sebesar 4,2 persen, didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat di kuartal pertama 2025.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, menegaskan kesiapan perusahaan menghadapi ketidakpastian ekonomi, sementara Microsoft menyatakan akan meningkatkan belanja modal untuk memperluas kapasitas pusat data, menandai strategi agresif dalam memperkuat dominasi di sektor AI dan cloud computing.
Sementara itu, di kawasan Asia Pasifik, pergerakan bursa cenderung terbatas karena banyak pasar ditutup untuk memperingati Hari Buruh. Jepang menjadi salah satu yang tetap aktif, dengan indeks Nikkei 225 naik 1,13 persen dan Topix menguat 0,46 persen, menyusul keputusan Bank of Japan (BoJ) yang mempertahankan suku bunga acuan serta merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonominya.
Australia juga mencatatkan surplus perdagangan yang melonjak tajam menjadi AUD 6,9 miliar, memberikan dorongan bagi indeks S&P/ASX 200 yang naik 0,24 persen.
Meski sentimen eksternal cenderung konstruktif, BNI Sekuritas memperingatkan bahwa pelaku pasar di Tanah Air tetap harus mewaspadai potensi koreksi lanjutan pada IHSG.
Kegagalan menembus resistance teknikal di 6.800 dan potensi aksi ambil untung (profit taking) dapat menekan indeks, terutama jika tidak disertai oleh katalis positif dari dalam negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status