Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah melakukan kajian terkait kemungkinan penambahan sesi jam perdagangan saham.
Saat ini, BEI menjalankan sistem perdagangan dalam dua sesi, yakni sesi pertama dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB dan sesi kedua berlangsung dari pukul 13.30 hingga 15.49 WIB.
Namun, ke depan BEI berencana menerapkan tiga sesi perdagangan dalam satu hari, meskipun langkah ini masih dalam tahap evaluasi dan belum dipastikan akan segera direalisasikan.
Direktur Utama BEI, Iman Rahman, mengungkapkan bahwa penambahan sesi perdagangan ini menjadi salah satu topik penting yang sedang dikaji oleh pihaknya.
“Itu menjadi salah satu kajian kami. Kita akan diskusi dengan pelaku pasar,” ujar Iman kepada media pada Sabtu, 24 Mei 2025.
Dia menjelaskan bahwa pembahasan ini akan melibatkan dialog intensif dengan berbagai pihak terkait, terutama pelaku pasar modal, agar kebijakan yang diambil dapat memberikan manfaat optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.
Tujuan utama dari kemungkinan penambahan sesi perdagangan tersebut adalah untuk meningkatkan nilai transaksi perdagangan saham dalam sehari.
Dengan menambah waktu atau sesi perdagangan, diharapkan likuiditas pasar bisa bertambah dan aktivitas jual beli saham di BEI menjadi lebih dinamis.
Hal ini sekaligus bisa meningkatkan daya tarik pasar modal Indonesia bagi investor lokal maupun asing.
Baca Juga: Sritex Pailit, Eks Dirut Jadi Tersangka Korupsi, Sahamnya Bakal Didepak dari Bursa
Selain melihat kondisi domestik, BEI juga mempertimbangkan praktik yang diterapkan di pasar global.
Sebagai contoh, bursa saham Amerika Serikat, New York Stock Exchange (NYSE), telah mengadopsi sistem perdagangan selama 24 jam yang memungkinkan aktivitas transaksi berjalan secara nonstop.
Hal ini menjadi salah satu referensi bagi BEI dalam mengkaji kemungkinan perluasan jam perdagangan agar dapat mengikuti perkembangan tren pasar dunia.
Meski demikian, Iman Rahman menegaskan bahwa BEI akan sangat berhati-hati dalam menentukan sasaran dan target dari penambahan sesi perdagangan ini.
“Siapa yang kita sasar kalau nambah sesi. Kita lihat dulu perlu dengan menerima masukan-masukan. Sama saat penambahan jam perdagangan dari tutup jam 3 menjadi jam 4 sore,” jelasnya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa BEI ingin memastikan setiap perubahan kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pasar Indonesia serta memberikan dampak positif bagi para pelaku pasar.
Berita Terkait
-
Tarif Trump Bikin Bursa Global Anjlok, Bos BEI Bicara Nasib IHSG Usai Libur Lebaran
-
CBDK Mau Buyback Saham, Rogoh Kocek Rp1 Triliun
-
Pengumuman! Mulai Besok Bursa Saham RI Tutup Selama 11 Hari
-
Jadwal Libur Bursa Efek Indonesia Selama Lebaran 2025, Ini Tanggal Buka-Tutup Pasar Saham
-
Pengamat: IHSG Melemah Bukan Karena Danantara
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Serapan Baru 70 Persen, Belanja Pemerintah Dikebut di 1 Bulan Terakhir 2025
-
Kuota LPG 3Kg Ditambah 350.000 Ton Tanpa Anggaran Baru
-
BI dan Kementerian Investasi Integrasikan Layanan Perizinan
-
CEO Danantara Sebut Merger GOTO dan Grab Masih Berjalan: Sinyalnya Positif
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Waduh, NIlai Tukar Rupiah Diramal Tembus Rp16.800 di Akhir Tahun
-
Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen, Kalah Optimistis dari Purbaya
-
IHSG Melempem di Akhir Perdagangan Hari Ini Setelah Cetak Rekor, Apa Pemicunya
-
Purbaya Sebut Ekonomi RI Lambat 8 Bulan Pertama 2025 karena Salah Urus, Sindir Sri Mulyani?
-
Harga Cabai Naik Tajam Jelang Libur Nataru