Suara.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) bersiap menyambut gelombang baru dari imperium bisnis Prajogo Pangestu!
Setelah sukses mengantar sejumlah perusahaannya melantai di bursa, konglomerat kawakan ini dikabarkan tengah mematangkan rencana IPO untuk dua aset strategisnya yakni satu di sektor properti dan satu lagi di tambang emas.
Bocoran informasi ini mulai ramai dibicarakan di kalangan pelaku pasar pasca seremoni pencatatan saham perdana empat emiten baru pada Kamis (10/7/2025).
"Yang kami tahu, dua perusahaan milik Prajogo Pangestu tengah mempersiapkan IPO. Satu di bidang properti yaitu Griya Idola, dan satu lagi adalah perusahaan tambang emas," ungkap seorang sumber pasar yang enggan disebutkan namanya.
Griya Idola: Penguasa Lahan Ribuan Hektar Siap Melantai!
Di sektor properti, nama Griya Idola mencuat sebagai kandidat kuat. Perusahaan ini berada di bawah kendali Barito Pacific Tbk. (BRPT) dengan porsi kepemilikan fantastis mencapai 99,9%. Bukan kaleng-kaleng, Griya Idola disebut-sebut memiliki cadangan lahan jumbo sekitar 1.200 hektare di Subang, serta pengembangan kawasan hunian di Tangerang.
Potensi pertumbuhan dari portofolio lahan yang masif ini tentu akan menjadi daya tarik utama bagi investor.
Tambang Emas Misterius dengan Cadangan Lebih Gila dari CUAN!
Namun, sorotan utama jatuh pada perusahaan tambang emas yang akan IPO. Meski Prajogo memiliki dua perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP), termasuk yang beroperasi di bawah bendera PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), sumber menyebutkan bahwa tambang emas yang akan IPO kali ini memiliki cadangan yang jauh lebih besar dari CUAN!
Baca Juga: Cara PANI Serap Jutaan Ton Karbon
"Kalau yang satu lagi itu, cadangan emasnya lebih besar dari CUAN. Ini bisa jadi IPO yang heboh jika benar direalisasikan," ujar sumber tersebut, memicu spekulasi tentang skala monster dari cadangan emas yang dimaksud. Jika kabar ini terbukti, IPO ini berpotensi menjadi salah satu yang paling dinanti dan sensasional di BEI.
Langkah ini akan semakin memperpanjang daftar panjang perusahaan Prajogo Pangestu yang meramaikan lantai bursa. Saat ini, saham-saham miliknya yang sudah perkasa di BEI antara lain BREN (Barito Renewables Energy Tbk.), CUAN, TPIA (Chandra Asri Pacific Tbk.), BRPT (Barito Pacific Tbk.), dan pendatang baru CDIA (Chandra Daya Investasi Tbk.).
Akankah dua perusahaan ini benar-benar menggebrak bursa dan mengikuti jejak kesuksesan IPO perusahaan Prajogo Pangestu sebelumnya? Hanya waktu yang akan menjawab, namun antisipasi di pasar sudah mulai memanas!
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Setelah Cukai, Menkeu Purbaya Mau Harga Rokok Eceran Tak Naik Tahun Depan
-
Anggaran Rp 200 Triliun Mulai Dikebut, Menkeu Purbaya Akui Masih Ada Bank Minta Tambah
-
Konsisten Berkinerja Unggul, BRI Raih 2 Penghargaan Bergengsi dalam Indonesia Economic Summit 2025
-
Tiket Antrean KJP Subsidi Pasar Jaya Bermasalah? Ini Cara Daftar dan Solusinya
-
Terbit Era Jokowi, Status PSN PIK 2 Milik Aguan Dicoret Prabowo
-
Dorong Digitalisasi Tata Kelola Legal Berbasis AI, Telkom Luncurkan TELIS 2.0
-
Jaya Real Property (JRPT) Siapkan Dana Rp 100 Miliar untuk Buyback Saham
-
Di Tengah Krisis Energi Dunia, Otomasi Jadi Tameng Baru Ketahanan Listrik Global
-
IHSG Menguat Tipis di Sesi I, Tarif Trump ke China Jadi Pemicu
-
Ekonom: Freeport Buka Peluang Baru bagi Papua