Suara.com - Dalam upaya memperluas jangkauan dan cakupan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan BPJS Ketenagakerjaan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Salah satunya di bidang Pendidikan, BPJS Ketenagakerjaan menjalin sinergi dan kolaborasi bersama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui pemanfaatan Tri Dharma dalam peningkatan literasi jaminan sosial ketenagakerjaan.
Komitmen tersebut secara resmi dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman yang berlangsung di Gedung Student Dormitory UMY, Yogyakarta. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Eko Nugriyanto dan Wakil Rektor UMY Dyah Mutiarin
Dalam sambutannya, Eko Nugriyanto menekankan pentingnya peningkatan literasi jaminan sosial sejak dini mulai dari jenjang pendidikan.
"Manfaat perlindungan jaminan sosial ini sudah banyak dirasakan oleh masyarakat, namun memang literasi dan awareness masyarakat tentang jaminan sosial ini masih rendah. Hal ini yang menjadi dorongan bagi kami untuk memperbanyak sinergi dan kolaborasi dengan berbagai lembaga,"ujarnya.
Kerja sama dengan UMY mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. UMY sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang menjangkau langsung ke lapisan masyarakat, termasuk pada ekossistem UMY itu sendiri seperti pelaku usaha UMKM maupun Mahasiswa KKN.
Sementara itu, dari Perhepi juga memperkuat atensi perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di komunitas petani binaan Perhepi.
Dalam kesempatan yang sama BPJS Ketenagakerjaan juga menjalin kolaborasi dengan Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) terkait perluasan kepesertaan kepada pekerja di sektor pertanian. Hal ini tertuang dalam Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Deputi Kepesertaan Korporasi dan Institusi BPJS Ketenagakerjaan Hendra Nopriansyah dengan Sekretaris Jenderal Perhepi Feryanto.
"Kita berharap bahwa MoU yang kita lakukan dengan UMY dan Perhepi ini bukan hanya pada tataran administrasi, tapi betul-betul nanti bisa menjadi program-program yang efektif, nyata, sehingga bisa mendorong universal coverage jaminan sosial ketenagakerjaan yang ditargetkan mencapai 99,5 persen di tahun 2045,"imbuh Eko.
Baca Juga: Komisi IX DPR: Penguatan Jaminan Pensiun Butuh Pembaruan Regulasi dan Dukungan Lintas Sektor
Sementara itu Wakil Rektor UMY Dyah Mutiarin turut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif kolaboratif ini. Ia menekankan pentingnya kehadiran BPJS Ketenagakerjaan dalam memberikan perlindungan kepada para petani.
"Dengan adanya kehadiran BPJS Ketenagakerjaan ini juga sangat penting agar para petani juga mendapatkan perlindungan dari hadirnya BPJS Ketenagakerjaan," ungkap Dyah.
Sebagai wujud konkret dari kedua kerja sama ini, BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan kartu kepesertaan kepada lebih dari 800 pengurus dan anggota Perhepi serta 100 petani binaan UMY. Selain itu, turut diserahkan santunan jaminan sosial senilai total Rp182 juta kepada ahli waris petani dan karyawan UMY yang telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
"Langkah ini menjadi tonggak penting dalam membangun ekosistem pertanian yang tidak hanya produktif, tetapi juga berkeadilan sosial. Kedepan, BPJS Ketenagakerjaan akan terus menggandeng berbagai pihak untuk mewujudkan perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja Indonesia," pungkas Eko.***
Berita Terkait
-
Wapres Tinjau BSU Bagi Peserta BPJS Ketenagakerjaan: Gunakan untuk Hal Produktif
-
Klaim JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO Kini Bisa Sampai Rp 15 Juta
-
BPJS Ketenagakerjaan 2024: Jaminan Sosial Kuat di Tengah Tantangan Ekonomi
-
BPJS Ketenagakerjaan - Primaya Hospital Group Optimalisasi Layanan Kecelakaan Seluruh Pesertanya
-
Cak Imin Ingatkan Perusahaan: Daftarkan Semua Pekerja ke BPJS!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia