Suara.com - Bank Indonesia (BI) membidik Indonesia bisa menjadi pemain bisnis makanan halal secara global.
Lantaran potensi makanan halal sangat besar untuk meningkatkan ekonomi syariah.
"Kita kejar adalah halal food bagaimana one the fight global player. Jadikan Indonesia arus baru ekonomi keuangan syariah bagi kita," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Sarahsehan Nasional Ekonomi Syariah secara virtual, Rabu (13/8/2025).
Kata dia, Indonesia sudah masuk dalam lima besar dunia untuk sektor tersebut.
Untuk itu, potensi pasar dan produksi masih dapat ditingkatkan, terutama melalui sinergi lintas sektor.
"Untuk menjadikan Indonesia arus baru ekonomi keuangan syariah. Menjadi indonesia ekosistem mata rantai halal," jelasnya.
Tidak hanya itu, BI memamerkan Indonesia kini berada di jajaran pemain utama ekonomi dan keuangan syariah di dunia.
Apalagi, Indonesia mencatat kemajuan pesat di berbagai sektor industri syariah.
Saat ini, Indonesia memimpin di sektor fesyen muslim dunia dan masuk tiga besar untuk industri keuangan syariah.
Baca Juga: Gubernur BI Ungkap Strategi Jitu Jadikan Indonesia Pusat Ekonomi Syariah Global! Apa Rahasianya?
“Alhamdulillah, Indonesia adalah the best, the number one dalam modest fashion di global. Kiblat modest fashion dunia adalah dari Indonesia,” imbuh Perry Warjiyo.
Kata dia, pencapaian ini merupakan hasil kerja bersama selama satu dekade antara BI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta berbagai pihak lain yang terlibat dalam pengembangan industri halal nasional.
Saat itu, BI dan MUI pertama kali menggelar sarasehan nasional di gedung yang sama.
Forum tersebut menjadi titik awal lahirnya visi besar menjadikan Indonesia sebagai “arus baru” ekonomi syariah.
“10 tahun yang lalu, Pak Kiai Haji Ma’ruf Amin memerintahkan kita, mempunyai visi, mari kita jadikan Indonesia, istilah beliau adalah arus baru. Karena arus ada terus, kalau poros muter-muter. Arus terus menang," tandasnya.
Berita Terkait
-
Sinyal Bahaya Pasar Properti: BI Ungkap Penjualan Rumah Anjlok, Harga Ikut Melambat
-
Cara Kerja Payment ID, Aman untuk Data Pribadi Masyarakat?
-
RI Cetak Rekor! Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen di Kuartal II 2025: Apa Pendorongnya?
-
Tak Jelas Cara Kerja Payment ID? Mulai 17 Agustus 2025 Semua Transaksi Keuanganmu Dipantau
-
Kolaborasi BI, Malaysia, dan Thailand Kurangi Penggunaan Dolar AS, Begini Strateginya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
OJK Buka Skema Asuransi Kredit, Pindar Didorong Tumbuh Lebih Sehat
-
Kilang Balikpapan Beres, Bahlil Yakin Indonesia Tak Perlu Impor Solar Lagi
-
Aturan Rekening Dormant Berdasarkan Regulasi OJK Terbaru
-
Logistik Aceh Kembali Bernapas: Jembatan Bailey Krueng Tingkeum Resmi Difungsikan
-
Jelang Tutup Tahun, Transaksi Tokopedia & TikTok Shop Melonjak Hingga 58 Persen
-
Akses Jalan Nasional Aceh Mulai Normal, Kementerian PU Kebut Pemulihan Pascabanjir dan Longsor
-
Batas Pencairan BLT Kesra 31 Desember 2025, Penerima Diimbau Segera Ambil Dana
-
Skema Single Salary ASN PPPK dan Simulasi Gaji
-
5 Cara Melunasi Utang dengan Cepat agar Hidup Tenang dan Bahagia
-
Seleksi CPNS 2026: Prediksi Jadwal, Syarat Dokumen, dan Tahapan Seleksinya