Suara.com - Sebuah reformasi besar-besaran tengah bergulir di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap BUMN. Salah satu kebijakan paling mencolok adalah penghapusan tantiem atau bonus berbasis kinerja untuk komisaris BUMN.
Tapi anehnya ada perusahaan yang memiliki jumlah komisaris yang begitu banyak sebut saja PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) yang memiliki delapan komisaris dan PT Pertamina (Persero) dengan tujuh komisaris.
Terkait itu, Rosan mengatakan pihaknya akan mengevaluasi BUMN secara menyeluruh sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Ia juga memastikan bahwa komisaris BUMN tidak lagi menerima tantiem.
"Ya, pokoknya kita sedang berjalan sesuai arahan Bapak Presiden. Kita evaluasi semua secara menyeluruh," ujarnya di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (19/8/2025).
"Tantiem untuk komisaris sudah kita hilangkan. Dan juga untuk direksi, perhitungan tantiemnya hanya didasarkan dari operasional atau pendapatan perusahaan tersebut," tambah Rosan.
Rosan menjelaskan perombakan skema tantiem ini bertujuan untuk mencegah praktik-praktik yang tidak etis. "Tidak ada lagi dari yang Bapak Presiden sampaikan, misalnya, buku yang dipercantik, ada financial engineering yang tidak benar. Jadi semuanya itu sudah disesuaikan dengan aturan yang ada," tegasnya.
Artinya, bonus untuk direksi tidak lagi diberikan berdasarkan keuntungan sesaat atau 'angin-anginan' yang disebabkan oleh faktor eksternal. Sebaliknya, bonus harus mencerminkan kinerja operasional dan pendapatan riil perusahaan. Langkah ini sejalan dengan upaya untuk mendorong profesionalisme dan akuntabilitas di dalam jajaran direksi.
Baca Juga: Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII Sulap Desa Aan Jadi Lebih Mandiri
Asal tahu saja PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI baru saja melakukan perombakan besar-besaran terhadap jajaran direksi dan komisaris.
Bobby Rasyidin resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama KAI menggantikan Didiek Hartantyo. Sebelumnya, Bobby dikenal sebagai Direktur Utama PT LEN Industri, induk holding BUMN pertahanan DEFEND ID sejak tahun 2021 hingga 2025.
Perombakan besar pada struktur direksi ini dilakukan berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-223/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.
Surat keputusan itu mengangkat Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama, Dody Budiawan sebagai Wakil Direktur Utama, dan I Gede Darmayusa sebagai Direktur Portofolio Management dan Teknologi Informasi.
Kemudian, di keputusan yang sama juga diangkat Wilman Hatoguan Marudut Sidjabat sebagai Direktur Perencanaan Strategis dan Manajemen Risiko, Atih Nurhayati sebagai Direktur SDM dan Kelembagaan, Rafli Yandra sebagai Direktur Bisnis dan Pengembangan Usaha, dan Indarto Pamoengkas sebagai Direktur Keuangan dan Umum.
Selain itu, struktur komisaris KAI juga dirubah melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: SK-224/MBU/08/2025 dan Surat Keputusan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management nomor SK.039/DI-DAM/DO/2025 tertanggal 12 Agustus 2025.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status