- Harga emas Antam hari ini, 24 September 2025, naik signifikan menjadi Rp2.255.000 per gram.
- Kenaikan ini sebesar Rp91.000 atau sekitar 4,21% dibandingkan harga hari sebelumnya.
- Sentimen positif dari pasar global menjadi faktor pendorong utama tren kenaikan harga ini.
Suara.com - Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mencatatkan rekor baru. Pada perdagangan hari ini, Rabu (24/9/2025), harga emas Antam untuk satu gram melonjak drastis ke level Rp2.255.000.
Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan sebesar Rp91.000 dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya, Selasa (23/9/2025), yang berada di posisi Rp2.164.000.
Lonjakan harga ini setara dengan kenaikan sekitar 4,21% dalam waktu 24 jam. Kenaikan tajam ini melanjutkan tren positif yang sudah terjadi sejak awal pekan, seiring dengan sentimen positif dari pasar emas global.
Emas Sebagai Aset Safe Haven
Kenaikan harga ini tampaknya dipengaruhi oleh sentimen di pasar internasional. Di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global, banyak investor beralih ke instrumen yang dianggap lebih aman (safe haven), dan emas menjadi pilihan utama.
Tingginya minat beli membuat pasokan dan permintaan tidak seimbang, yang secara alami mendorong harga untuk terus naik.
Fenomena ini juga terlihat pada produk emas lainnya. Emas dari produsen lain seperti UBS dan Galeri24 juga dilaporkan mengalami kenaikan harga.
Emas UBS tercatat di harga Rp2.193.000 per gram, sementara Galeri24 berada di level Rp2.155.000 per gram.
Bagi investor yang telah memiliki emas, kenaikan drastis ini tentu menjadi kabar baik karena nilai aset mereka bertumbuh pesat.
Baca Juga: Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
Namun, bagi calon investor, harga yang tinggi ini bisa menimbulkan keraguan untuk memulai. Meskipun demikian, emas tetap dianggap sebagai pelindung nilai terbaik dalam jangka panjang untuk melawan inflasi.
Pergerakan harga emas di dalam negeri tidak hanya dipengaruhi oleh pasar global, tetapi juga oleh nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.
Melemahnya Rupiah cenderung mendorong kenaikan harga emas lokal, karena harga emas dunia dihitung dalam Dolar.
Meskipun tren kenaikan sangat kuat, para analis pasar mengingatkan bahwa koreksi harga atau penurunan sementara bisa saja terjadi.
Oleh karena itu, investor disarankan untuk tidak panik dan selalu mengambil keputusan investasi berdasarkan analisis yang matang serta tujuan keuangan jangka panjang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Menkeu Purbaya Beberkan Anehnya Kebijakan Cukai
-
IHSG Sempat Bergerak ke Level Tertinggi, Tapi Langsung Anjlok di Rabu Pagi
-
Skor Kredit Gen Z Jeblok Paling Parah, Mahasiswa Paling Banyak Gagal Bayar Pinjaman
-
Intip Aset Properti Ketua LPS Baru Anggito Abimanyu
-
Ratusan Izin Usaha Pertambangan Dibekukan Sementara, Begini Kata ESDM
-
Emiten HUMI Andalkan Strategi Kolaborasi untuk Capai Ambisi Berdaya Saing Global
-
Gaji ASN, TNI, Polri dan Pejabat Naik! Ini Rinciannya dalam Perpres Nomor 79 Tahun 2025
-
ATM Bersama Award 2025 Nobatkan KB Bank sebagai The Most Transaction Growth Issuer
-
Cara Hitung Simulasi KPR BTN, Berapa Penghasilan Minimal untuk Cicilan Rumah?
-
OJK: Asuransi yang Bermasalah Bisa Diselamatkan, Asal Ada Ini