Bisnis / Keuangan
Jum'at, 17 Oktober 2025 | 07:44 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI). [Unsplash]
Baca 10 detik
  • AI berpotensi meningkatkan akurasi prediksi dan efisiensi keuangan di perbankan.

  • Manajer keuangan di Indonesia khawatir terhadap risiko keamanan data dalam penerapan AI.

  • Meski adopsi masih rendah, AI diperkirakan akan sangat berguna dalam tiga tahun ke depan.

Suara.com - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dianggap bisa memberikan prediksi lebih akurat terkait proyeksi arus kas dan transaksi lindung nilai (hedging).

Khususnya dalam menghadapi volatilitas mata uang dan suku bunga.

Namun, hal ini memiliki risiko tinggi dalam penggunaan AI di industri perbankan.

Head of Global Payments Solutions, Asia ex Greater China di HSBC Manoj Dugar mengatakan, sebagian besar manajer keuangan atau treasuri di Indonesia, khawatir terhadap risiko penerapan AI sebagai teknologi baru.

Salah satunya dalam hal keamanan siber dalam melindungi data nasabah.

"Sebanyak 48 persen manajer keuangan atau treasuri di Indonesia mengidentifikasi hal ini sebagai hambatan utama, tertinggi dibandingkan tujuh negara Asia Pasifik lain yang terlibat dalam survei," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (17/10/2025).

Ilustrasi bank. [Unsplash]

Menurut dia, perlindungan dan keamanan data menjadi perhatian penting karena sejumlah insiden peretasan pernah terjadi.

Apalagi, resistensi dari manajemen, karena biaya pembaruan sistem yang tinggi dan kebutuhan menjaga keamanan data, juga menjadi tantangan tersendiri.

"Penerapan sistem treasury real-time ke dalam sistem yang sudah ada sangat sulit dilakukan di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Jangan Ajukan KPR Mandiri Sebelum Baca Ini! Syarat, Dokumen, dan Tips

Sementara itu, ada temuan berbeda dengan hasil survei di Asia Pasifik yang menyebutkan bahwa perusahaan mempercepat transformasi sistem keuangan digital berbasis data dan real time (real-time treasury) untuk menavigasi kondisi bisnis yang semakin komplek.

Menurut survei, meskipun hanya 8 persen yang menganggap AI sangat berguna saat ini, 1 dari 2 manajer keuangan atau treasuri memperkirakan manfaat AI akan “sangat berguna” dalam tiga tahun mendatang.

AI dinilai berpotensi besar untuk meningkatkan akurasi prediksi, mendeteksi penipuan, serta mengidentifikasi pola abnormal, sehingga dapat mengurangi biaya operasional keuangan.

“Para manajer keuangan perusahaan (treasurer) kini memiliki peran strategis dalam pengambilan keputusan perusahaan dan mendorong pertumbuhan bisnis. Manfaat dari manajemen treasuri yang efisien dan tangkas, didukung oleh informasi yang andal dan cepat, akan mendukung keunggulan treasuri di masa depan," tandasnya.

Load More