Bisnis / Keuangan
Sabtu, 18 Oktober 2025 | 07:00 WIB
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. [Screenshot YouTube Komisi XII DPR RI]
Baca 10 detik
  • Dua investor China berinvestasi 100 juta dolar AS untuk hilirisasi kelapa di Indonesia.

  • Pabrik sedang dibangun dan diperkirakan menyerap 5.000 tenaga kerja.

  • Hilirisasi kelapa dinilai lebih efisien dalam penciptaan lapangan kerja dibanding sektor minerb

Suara.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani menyebut, dua investor asal China telah melirik hilirisasi kelapa yang tengah dicanangkan.

Sejauh ini pada tahap awal, kedua perusahaan itu telah berinvestasi sebesar 100 juta Dolar AS.

Kini kedua perusahaan tengah proses pembangunan pabrik di Indonesia.

"Dan Alhamdulillah sudah mulai, sudah groundbreaking, sudah berjalan sekarang konstruksinya," kata Rosan.

Adapun kedua perusahaan itu salah satunya Zhejiang FreeNow Food Co., Ltd, produsen kelapa dan turunannya asal China.

Sementara satu perusahaan lainnya, merupakan konsorsium antara perusahaan China dengan Indonesia.

Rosan mengungkap, dari sisi penciptaan lapangan pekerjaan, hilirisasi kelapa lebih menjanjikan dibanding dengan sektor minerba.

Dijelaskan dengan investasi 100 juta Dolar AS, hilirisasi kelapa berpeluang menyerap tenaga kerja sebanyak 5 ribu orang.

Berbeda dengan hilirisasi minerba yang membutuhkan investasi miliaran dolar Amerika Serikat.

Baca Juga: Rosan Pamer Realisasi Investasi Jumbo Hingga September 2025, Ciptakan 2 Juta Lapangan Kerja

"Kelapa itu investasinya itu hanya 100 juta Dolar AS yang sudah berjalan ini. Tapi penciptaan lapangan pekerjaannya itu menyerap minimum 5 ribu orang. 5 ribu orang dari 100 juta Dolar AS," kata Rosan.

Load More