-
Aset bank NTT tumbuh stabil, didukung ekonomi kuat daerah.
-
LDR tinggi cerminkan kebutuhan pembiayaan besar dorong ekonomi NTT.
-
Kredit pertanian rendah, padahal potensi laut NTT sangat menjanjikan.
Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri perbankan di Nusa Tenggara Timur (NTT) terus menunjukkan perkembangan yang stabil. Hal ini memiliki potensi pertumbuhan lebih besar ke depan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengungkapkan, sampai Agustus 2025, aset perbankan tumbuh sebesar 4,04 persen. Sedangkan, penyaluran kredit meningkat 1,52 persen, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 5,96 persen.
"Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (LDR) tercatat 120,37 persen, mencerminkan tingginya kebutuhan pembiayaan untuk mendorong aktivitas ekonomi daerah," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Sementara itu, rasio kredit bermasalah (NPL) sebesar 4,10 persen masih berada dalam batas yang terkelola, dengan ruang perbaikan melalui peningkatan kualitas pembiayaan dan penguatan manajemen risiko.
Hal ini menunjukkan perbankan masih memiliki peluang besar dalam pengembangan usaha di Nusa Tenggara Timur (NTT), seiring dengan meningkatnya kinerja ekonomi dan potensi sektor unggulan daerah.
"NTT memiliki fondasi ekonomi yang kuat dan terus menunjukkan tren positif. Ini menjadi momentum bagi industri perbankan untuk lebih aktif menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif yang berdaya saing," jelasnya.
Sebagai informasi, pada kuartal-II 2025, ekonomi NTT tumbuh sebesar 5,44 persen dan menempati posisi ke-9 secara nasional. Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh sektor pertanian sebesar 1,99 persen, perdagangan 1,62 persen, dan administrasi pemerintahan 0,71 persen.
Namun, sektor pertanian merupakan lapangan usaha terbesar keempat di NTT, penyaluran kredit pada sektor ini masih relatif rendah, dengan porsi 4,66 persen dan pertumbuhan tahunan hingga Agustus 2025 sebesar 1,05 persen.
Selain itu, indikator kesejahteraan masyarakat juga menunjukkan perbaikan. Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) 2024 menjadi Rp2.186.826 atau meningkat 2,96 persen, serta penurunan Gini Rasio hingga Maret 2025 menjadi 0,315, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional 0,375, menunjukkan potensi bagi penguatan layanan perbankan dan pembiayaan konsumtif.
Baca Juga: OJK Pastikan SLIK Bukan Daftar Hitam untuk Debitur yang Ingin Mendapatkan Pinjaman
Dian menambahkan, potensi ekonomi kelautan NTT juga sangat menjanjikan. Provinsi ini merupakan penghasil rumput laut terbesar kedua di Indonesia setelah Sulawesi Selatan, dengan kontribusi 15,20 persen dari total produksi nasional.
Selain rumput laut, sumber daya laut seperti garam, ikan kerapu, dan lobster memiliki nilai ekonomi tinggi yang dapat dikembangkan melalui dukungan perbankan.
"Dengan optimalisasi peran intermediasi dan inovasi layanan keuangan, perbankan dapat menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat NTT," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Meski Dihantam Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Tetap di Level 8.600
-
HUT BRI ke-130: Healing & Belanja Jadi Lebih Ringan, Diskon hingga Jutaan Rupiah
-
Gimana Cara Baca QRIS yang Benar Menurut Bank Indonesia? Jadi Omongan Sepanjang Tahun
-
Dinikmati Orang Super Kaya, Menkeu Purbaya Akan Atur Ulang Skema Subsidi
-
Usai Ancam Dibekukan, Purbaya Akan 'Pelototi' Kinerja Bea Cukai Langsung di Pelabuhan
-
Cadangan Devisa Meningkat, Bikin Rupiah Kembali Bangkit Lawan Dolar Amerika
-
Target 2026: Kementerian ESDM dan Danantara Matangkan Uji Kelayakan 18 Proyek Hilirisasi
-
DEWA Milik Bakrie Terkoreksi, Divestasi Besar Andhesti Tungkas Pratama Penyebabnya?
-
Kementerian ESDM: Listrik di Aceh akan Pulih Kembali Sabtu Besok!
-
BRI Peduli Tanggap Bencana: Cepat Salurkan Paket Bantuan ke Titik Banjir Sumatera