Bisnis / Keuangan
Kamis, 13 November 2025 | 13:00 WIB
GoTo menjawab Isu terkait RUPSLB dan membantah rumos soal adanya Escrow Fund di Singapura seerta rencana merger dengan Grab. Foto: CEO PT GOTO Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) Patrick Walujo. [Suara.com/Novian]
Baca 10 detik
  • GOTO menerangkan rencana pelaksanaan RUPSLB pada 17 Desember mendatang tidak terkait dengan rencana tindakan korporasi apa pun.
  • GOTO menegaskan bahwa informasi soal escrow fund di Singapura tidak benar dan menyesatkan.
  • GOTO juga menjelaskan bahwa perseroan belum memiliki kesepakatan apa pun dengan Grab maupun Danantara.

Suara.com - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pekan ini menjawab berbagai rumor yang terkait perusahaan yang beredar di publik. Di antaranya adalah soal agenda dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Desember nanti; tudingan adanya Escrow Fund di Singapura; serta merger dengan Grab.

Dalam keterangan yang dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (12/11/2025), GOTO menerangkan rencana pelaksanaan RUPSLB pada 17 Desember mendatang tidak terkait dengan rencana tindakan korporasi apa pun.

"Penyelenggaraan RUPSLB merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran. Agenda RUPSLB akan disampaikan oleh Perseroan pada tanggal 25 November 2025 setelah dilakukan proses penelaahan secara menyeluruh oleh jajaran Direksi, Dewan Komisaris serta komite-komite terkait Perseroan," terang perseroan.

Selain itu GOTO juga meluruskan kabar soal adanya escrow fund sebesar 300 juta dolar Amerika Serikat di Singapura, yang dikaitkan dengan rencana transaksi strategis antara GOTO dan Grab, serta spekulasi buyout saham GOTO yang dimiliki Telkomsel.

"GOTO menegaskan bahwa informasi terseebut tidak benar dan menyesatkan," terang GOTO.

Sementara soal isu merger dengan Grab, GOTO menegaskan hingga saat ini pihaknya "belum ada keputusan maupun kesepakatan yang dibuat terkait hal tersebut." Adapun soal komentar Istana yang mengaitkan rencana merger dengan Danantara, GOTO juga membantahnya.

"Belum ada kesepakatan apa pun dengan Danantara dan Grab," tegas GOTO.

Lebih lanjut GOTO menjelaskan bahwa perseroan saat ini tetap pada eksekusi agar dapat mencapai sasaran strategis guna menciptakan nilai jangka panjang bagi para
pemegang saham dan seluruh ekosistem GoTo.

Setiap langkah yang diambil oleh Perseroan akan senantiasa patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan publik, dengan tetap memprioritaskan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham serta menjaga kepentingan terbaik bagi mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, serta seluruh pemangku kepentingan.

Baca Juga: Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!

"Perseroan berkomitmen untuk senantiasa mendukung arahan dan kebijakan pemerintah," tutup GOTO.

Load More