-
ESDM berencana menurunkan produksi batubara mulai 2026 untuk mendorong kenaikan harga komoditas tersebut.
-
Harga Batubara Acuan terus melemah, terlihat dari penurunan HBA November 2025 dibanding Oktober.
-
Nilai ekspor batubara juga turun signifikan, tercermin dari penurunan 21,74% pada periode Januari–Juli 2025
Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana mengurangi produksi batubara pada 2026.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyebut, hal itu ditempuh sebagai upaya untuk menaikkan harga.
"Nah, nanti itu yang ditahan, penurunan produksi. Harga (batubara) kan jebol. Supaya harga terangkat lah, kira-kira begitu," kata Tri saat ditemui wartawan di Gedung DPR-MPR RI, Jakarta pada Kamis (13/11/2025).
Tri belum berbicara soal angka pasti produksi batubara yang akan dikurangi pada tahun depan. Namun, dia membuka peluang jumlahnya berada di bawah 700 juta ton.
Pun pada tahun 2025, produksi batubara diproyeksikan mengalami penurunan. Tri memperkirakan produksinya hingga akhir tahun berada di angka 750-an juta ton.
Jumlah itu berada di bawah produksi pada tahun 2024 yang mencapai 836 juta ton atau melampaui target yang ditetapkan sebesar 710 juta ton.
Mengutip dari Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No.348.K/MB.01/MEM.B/2025, Harga Batubara Acuan (HBA) untuk periode pertama November 2025 mengalami penurunan.
Tercatat Batubara dengan kalori 6.3222 Kcal/kg GAR memiliki HBA sebesar 103,75 Dolar AS per ton. Turun dibanding periode kedua Oktober yang harga acauannya sebesar 109,74 Dolar AS per ton.
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), untuk komoditas ekspor sejak Januari hingga Juli 2025 hanya sebesar 13,82 miliar Dolar AS atau turun sebesar 21,74 persen.
Baca Juga: ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
Berita Terkait
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
Alasan Indonesia Belum Jadi Raja Batu Bara Asia, Padahal Pasokan dan Ekspor Tinggi
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Bahlil Laporkan Progres Listrik Desa dan Lifting Minyak ke Presiden
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini