Bisnis / Energi
Jum'at, 21 November 2025 | 12:15 WIB
Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja. [Suara.com/Achmad Fauzi].
Baca 10 detik
  • BPI Danantara memulai proyek PSEL percontohan di empat kota: Bogor, Bekasi, Denpasar, dan Yogyakarta.
  • Investasi per kota diperkirakan antara Rp 2,5 hingga Rp 3 triliun, dengan pengumuman pemenang tender pada kuartal pertama 2026.
  • Danantara akan menyuplai ekuitas 30 persen dari total modal proyek menggunakan dana dari penerbitan Patriot Bond senilai Rp 50 triliun.

Suara.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menetapkan empat kota untuk dijadikan pilot project Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) atau Waste to Energy.

Empat kota itu yakni, Bogor, Bekasi, Denpasar, dan Yogyakarta. Di lokasi tersebut, Danantara mulai melakukan tender untuk menjaring perusahaan yang mau menggarap waste to energy.

"Itu tendernya sudah dimulai untuk empat kota ini," kata Managing Director Investment Danantara Stefanus Ade Hadiwidjaja di Jakarta dikutip, Jumat (21/11/2025).

Untuk nilai investasi Waste to Energy di empat kota itu masing-masing antara Rp 2,5 triliun sampai dengan Rp 3 triliun. Stefanus menyebut  jumlah kota yang akan memulai tender akan bertambah, tergantung kesiapan masing-masing wilayah.

Danantara mengatakan proyek waste to energy - yang mengolah sampah menjadi sumber energi listrik, akan diluncurkan pada akhir 2025. Foto: Antrean truk di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi Jawa Barat, Rabu (15/10/2025). [Antara/Fakhri Hermansyah].

Sejauh ini telah terdapat 24 perusahaan yang lolos untuk menggarap proyek tersebut. Stefanus mengatakan bahwa empat kota itu memiliki masing-masing tender. Sebanyak 24 perusahaan yang dinyatakan lolos, bebas memilih lokasi yang mereka yang inginkan.

"Kalau mereka mau men-submit bid untuk 4 kotanya, atau nanti lebih kan akan terus nambah, itu ya terserah mereka saja. Tapi, kita akan melakukan pemilihan tepat untuk masing-masing kota," katanya.

Untuk pemenang tender, akan diumumkan Danantara secepatnya. Estimasinya, diumumkan pada kuartal pertama 2026.

"Kami akan coba cepat. Dan setelah itu kami akan langsung untuk menyiapkan groundbreaking dan pembangunan," kata Stefanus.

Kucurkan Modal Awal

Baca Juga: Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi

Sebelumnya, BPI Danantara berencana mengucurkan 30 persen dana sebagai ekuitas kepada Badan Usaha Pengembang dan Pengelola (BUPP) Waste to Energy.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara, Pandu Sjahrir, mengungkapkan dalam satu proyek waste-to-energy membutuhkan modal sebesar Rp 2,5 triliun - Rp 3,2 triliun. Dengan begitu, Danantara akan menyuplai dana sebesar Rp 750 miliar hingga Rp 950 miliar.

"Jadi kita pendanaan equity di proyek-proyek yang ada," katanya.

Ia menjelaskan, kucuran dana untuk proyek energi terbarukan itu bersumber dari uang yang diraih dari penerbitan Patriot Bond. Danantara menghimpun dana dari Patriot Bond mencapai Rp 50 triliun.

"Kita akan menggunakan dana Patriot Bond untuk salah satunya untuk waste to energy," jelas Pandu.

Target 33 Kota

Load More