- Realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2025 mencapai Rp1.459 triliun, 70,25% dari target 2025.
- Penerimaan pajak ini lebih rendah 3,85% dibanding periode sama tahun lalu akibat perlambatan ekonomi.
- Menkeu Purbaya mengusulkan stimulus ekonomi besar karena pertumbuhan ekonomi telah lesu sejak 2024.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka-bukaan soal penerimaan pajak rendah yang terhitung sejak Oktober 2025. Tercatat penerimaan pajak sebesar Rp 1.459 triliun atau 70,25 persen dari outlook atau target 2025 sebesar Rp 2.076,9 triliun.
Diketahui realisasi penerimaan pajak ini lebih rendah 3,85 persen dari periode yang sama tahun lalu dengan angka mencapai Rp 1.517 triliun.
Menkeu Purbaya menjelaskan kalau penerimaan pajak rendah karena ekonomi Indonesia yang melambat hingga September 2025. Kondisi mulai membaik terjadi pada Oktober 2025.
"Yang perlu kita ingat adalah kita keadaannya enggak normal sampai September kemarin. Oktobernya baru mulai balik, belum keluar dari tekanan loh," kata Purbaya saat Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Kamis (27/11/2025).
Purbaya blak-blakan kalau Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bisa saja menerapkan banyak pajak di berbagai sektor. Namun kebijakan itu bisa membuat penerimaan pajak lebih rendah dari sebelumnya.
"Kalau lagi jatuh kita bebanin lagi akan lebih jatuh lagi," lanjut dia.
Menkeu menilai kalau Pemerintah mesti memberikan stimulus ekonomi besar-besaran. Ia juga ingin mengoptimalkan uang yang sudah ada untuk menciptakan perbaikan ekonomi.
"Alhamdulillah sekarang sudah mulai terlihat. Tapi bukan berarti keadaan sudah normal. Jadi kalau Anda tanya, 'Kenapa pajak Anda turun segitu banyak?'. Ya waktu itu lagi susah. Kalau businessman lagi susah, dipajakin ribut pasti kan? Uang-uangnya juga enggak ada orang lagi rugi," timpal dia.
Ekonomi lesu sejak 2024
Purbaya kemudian mengakui kalau pengumpulan pajak masih di bawah target. Namun dirinya berkomitmen ingin memperbaiki ke depan.
Baca Juga: Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
Purbaya juga menyinggung kalau pertumbuhan uang dasar sudah melambat sejak tahun lama.
"Pertumbuhan uang itu sudah cukup lama lesu dari 2024. Jadi ekonomi masih susah. Apa mau kita tekan masyarakat kita, pengusaha kita? kita pasti hancur ya. Jadi tolong dipertimbangkan juga hal itu," kata Purbaya ke anggota DPR.
Maka dari itu, Purbaya ingin Pemerintah memberikan stimulus ekonomi. Meskipun tidak sedikit karena hanya mengoptimalkan yang ada, itu dinilainya bisa memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.
Bahkan Purbaya berkelakar kalau Kemenkeu siap menaikkan pajak anggota DPR apabila pertumbuhan ekonomi membaik.
"Saya juga mau kalau bisa kita hajar, terutama anggota DPR pajaknya kita naikin ya. Saya digebuk nanti. Atau Pak Tomi atau Pak ini," canda Purbaya sembari menunjuk Thomas Djiwandono dan Suahasil Nazara selaku Wamenkeu.
Purbaya lalu kembali memaparkan data kalau ekonomi sudah direm sejak tahun 2024 yang membuat pertumbuhan bank negatif.
Tag
Berita Terkait
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan
-
Tingkatkan Ekonomi Masyarakat, Pegadaian dan Universitas Halu Oleo Berdayakan Pandai Besi Binongko
-
Riset CORE Sebut Ekonomi RI Bisa Lebih Buruk di 2026, Apa Pemicunya
-
Forum Ekonomi KB Bank Hadirkan Tokoh Nasional Bahas Arah Ekonomi dan Investasi Jelang 2026
-
Tak Kesal, Tapi Ancaman Purbaya Bekukan Bea Cukai Seperti Era Orba Tetap Berlaku Sampai...
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Mendag Bantah Mentan soal Impor Beras Ilegal di Sabang dan Batam: Itu Kawasan Bebas!
-
Harga Pangan Hari Ini: Cabai dan Bawang Meroket
-
Alasan Manajemen Mendadak Rombak Jajaran Direksi KAI Commuter di Tengah Kasus Tumbler Ilang
-
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Mengundurkan Diri
-
Puji-puji Ratu Maxima Soal Layanan QRIS Milik Indonesia
-
BRInita Buktikan Keandalan Dukung BRI dalam Meraih Penghargaan CSR Internasional
-
Partai Komunis China Guyur Investasi Rp 36,4 Triliun ke Indonesia, Untuk Apa Saja?
-
Presiden Prabowo Akan Bangun Dewan Nasional Baru Usai Bertemu Ratu Maxima
-
IESR: Data Center dan AI Harus Didukung Listrik Bersih, Geothermal Jadi Pilihan
-
Biar Masyarakat Tak Mudah Tertipu Soal Keuangan, Pemerintah Bentuk Lembaga Baru DNKI