- Menteri Keuangan mengidentifikasi empat modus pelanggaran ekspor komoditas berbea keluar seperti kayu dan kelapa sawit.
- Empat modus tersebut meliputi kesalahan administratif, penyamaran antar pulau, pencampuran barang, dan penyelundupan langsung.
- Bea Cukai memperkuat pengawasan di tiga tahap yaitu *pre clearance*, *clearance*, dan *post clearance* untuk menindak ekspor ilegal.
Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan sejumlah modus pelanggaran komoditas ekspor yang selama ini dikenakan bea keluar seperti kayu dan kulit, biji kakao, getah pinus, produk hasil pengolahan mineral logam, mineral logam, hingga kelapa sawit maupun produk turunan.
Menkeu Purbaya mengungkapkan kalau empat modus eksportir itu mencakup administratif, modus antar pulau, penyembunyian, hingga penyelundupan langsung.
"Dalam pelaksanaannya terdapat empat modus pelanggaran yang paling sering ditemukan, yaitu penyelundupan langsung, kesalahan administratif dalam kesalahan pemberitahuan, penyamaran ekspor melalui modus antar pulau, serta upaya penyembunyian dengan mencampur barang legal dan ilegal," beber dia.
Untuk administratif, kesalahannya ada di pemberitahuan jumlah atau jenis barang dan pos tarif. Sedangkan modus antar pulau yaitu menyamarkan barang ekspor seolah-olah merupakan barang antar pulau.
Modus penyembunyian yakni mencampur barang ilegal dengan barang yang legal. Lalu penyelundupan langsung berarti mengekspor barang tanpa dilindungi dokumen.
Peran Bea Cukai tindak ekspor ilegal
Maka dari itu, Purbaya menyebut kalau Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) melakukan pengawasan ketat untuk menjaga integritas proses ekspor komoditas bea keluar.
"Pengawasan yang ketat terhadap modus-modus ini menjadi kunci untuk menjaga integritas proses ekspor komoditas Bea Keluar," lanjutnya.
Ia memaparkan, strategi pengawasan dilakukan oleh DJBC pada tiga tahap utama yakni pre clearance, clearance, dan post clearance. Pada tahap pre clearance, intelijen kepabeanan diperkuat untuk memetakan titik rawan ekspor ilegal termasuk pertukaran data lintas kementerian.
Baca Juga: Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
"Dirjen Bea Cukai juga melakukan monitoring analysis untuk pendeteksian anomali pada data perdagangan," kata dia.
Lalu pada tahap clearance, analisis dokumen ekspor dilakukan secara ketat yang dibantu perangkat seperti gamma ray dan x-ray, serta patroli laut untuk memastikan pergerakan barang.
Sementara di sisi post clearance, Purbaya mengatakan Dirjen Bea Cukai bekerja sama dengan Dirjen Pajak dan Kementerian Perdagangan melakukan audit yang lebih mendalam.
"Pendekatan lintas sektor ini memastikan bahwa setiap potensi pelanggaran pada komoditas bea keluar dapat terdeteksi secara menyeluruh," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Program Hilirisasi Mulai Berdampak ke PDB, Ini Datanya
-
Viral Purbaya Usul MBG Diganti Uang, Kemenkeu Pastikan Hoaks
-
Menkeu Purbaya Ngeluh Saham Gorengan, Apa Gebrakan OJK?
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Tak Hanya Kredit, Bank Mandiri Buka Akses Pasar Ekspor UMKM di Jabar
-
PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih Tetap Beroperasi Pasok Listrik Sumbar
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Jelang Nataru, Mendag Busan Ungkap Kondisi Pasokan Bahan Pokok: Harga Cabai dan Bawang Mahal
-
Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Batu Bara Tahun Depan: Hilirisasi hingga Dekarbonisasi
-
Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
-
Mulai Tahun Depan Nasabah Asuransi Kesehatan Ikut Bayar Klaim, Siapa Untung?
-
Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan