- Pemerintah menetapkan formula baru upah minimum mulai 2026 menggunakan indeks alfa (0,5 hingga 0,9) untuk mengurangi disparitas wilayah.
- Formula baru ini memicu penolakan buruh karena dinilai tidak menjamin Kebutuhan Hidup Layak, sementara pengusaha khawatir beban usaha meningkat.
- Simulasi menunjukkan Sulawesi Tengah memiliki potensi kenaikan Upah Minimum Provinsi tertinggi pada hampir semua skenario indeks alfa yang ditetapkan.
Bagi buruh, angka indeks alfa yang ideal adalah maksimal untuk mengakomodir nilai KHL yang biasanya berada di atas nilai UMK maupun UMP. Sementara bagi pengusaha indeks alfa yang ideal adalah lebih rendah.
Adapun rentang alfa yang baru ditetapkan sebesar 0,5 hingga 0,9, lebih lebar dibandingkan dengan rentang lama yang hanya 0,1 hingga 0,3. Perluasan rentang Alpha ini bertujuan agar disparitas upah antarprovinsi dan kabupaten atau kota dapat dihilangkan secara bertahap.
Rumus Perhitungan UMP
Dalam aturan baru, pemerintah menggunakan formula kenaikan upah berbasis indikator makroekonomi. Rumus yang digunakan adalah inflasi ditambah pertumbuhan ekonomi yang dikalikan dengan indeks tertentu atau alfa.
Yassierli menilai penggunaan rentang alpha memberi ruang fleksibilitas bagi daerah. Daerah dengan tingkat upah relatif tinggi dapat memilih alpha lebih kecil, sementara wilayah dengan upah rendah dan jarak besar terhadap kebutuhan hidup layak memiliki ruang menggunakan alpha lebih besar.
“Dengan adanya rentang, daerah yang upahnya sudah tinggi dapat menetapkan alpha lebih kecil, sementara daerah yang upahnya masih rendah dan jauh dari kebutuhan hidup layak dapat menetapkan alpha lebih besar. Inilah instrumen untuk mengatasi disparitas,” tuturnya.
Lima Provinsi dengan Potensi Kenaikan UMP Tertinggi
Berdasarkan simulasi kenaikan upah minimum tahun 2026 menggunakan data rata-rata upah minimum 2025, inflasi daerah, dan pertumbuhan ekonomi. Terdapat sejumlah provinsi yang secara konsisten mencatat potensi kenaikan tertinggi pada hampir seluruh skenario alpha, mulai dari 0,5 hingga 0,9.
Pada skenario alpha 0,5, Sulawesi Tengah menempati posisi teratas dengan potensi kenaikan 8,21 persen. Angka ini berasal dari inflasi 3,88 persen ditambah setengah dari pertumbuhan ekonomi daerah yang mencapai 8,66 persen.
Baca Juga: Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
Posisi berikutnya ditempati Sumatera Utara dengan 7,69 persen, Riau 7,29 persen, Aceh 6,70 persen, dan Sulawesi Tenggara 6,47 persen.
Ketika menggunakan alpha 0,6, Sulawesi Tengah tetap memimpin dengan potensi kenaikan 9,07 persen. Sumatera Utara berada di posisi kedua dengan 8,17 persen, diikuti Riau 7,74 persen, Papua Barat 7,28 persen, dan Aceh 7,15 persen. Kenaikan alpha mendorong peningkatan persentase upah secara merata di daerah dengan pertumbuhan ekonomi kuat.
Pada alpha 0,7, Sulawesi Tengah kembali mencatat potensi kenaikan tertinggi sebesar 9,94 persen. Sumatera Utara menyusul dengan 8,64 persen, Papua Barat 8,33 persen, Riau 8,18 persen, dan Aceh 7,60 persen. Masuknya Papua Barat ke lima besar mencerminkan kontribusi pertumbuhan ekonomi daerah yang mencapai dua digit.
Simulasi alpha 0,8 memperlihatkan Sulawesi Tengah mencatat potensi kenaikan hingga 10,80 persen. Papua Barat berada di posisi kedua dengan 9,37 persen, Sumatera Utara 9,12 persen, Riau 8,63 persen, dan Sulawesi Tenggara 8,14 persen.
Pada skenario alpha 0,9 atau tertinggi, Sulawesi Tengah tetap berada di puncak dengan potensi kenaikan 11,67 persen. Papua Barat menyusul dengan 10,41 persen, Sumatera Utara 9,59 persen, Riau 9,07 persen, dan Sulawesi Tenggara 8,70 persen.
Perhitungan ini menunjukkan setiap kenaikan alpha sebesar 0,1 memberi tambahan sekitar 0,8 hingga 1 persen terhadap potensi kenaikan upah di daerah dengan pertumbuhan ekonomi tinggi.
Berita Terkait
-
Aturan UMP Baru, 5 Provinsi Luar Jawa Jadi Kandidat Gaji Tertinggi
-
UMP Sumut Tahun 2026 Naik 7,9 Persen Jadi Rp 3.228.971
-
Rumus Baru UMP 2026, Mampukah Penuhi Kebutuhan Hidup Layak?
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Gakkum ESDM Buka Suara Soal Viral Aktivitas Tambang di Gunung Slamet
-
COO Danantara Donny Oskaria Tinjau Lahan Relokasi Warga Korban Bencana di Aceh Tamiang
-
Program MBG Habiskan Anggaran Rp 52,9 Triliun, Baru Terserap 74,6% per Desember 2025
-
Kemenkeu Sentil Pemda Buntut Dana 'Nganggur' di Bank Tembus Rp 218,2 Triliun per November
-
Menperin: Harus Dibuat Malu Pembeli Produk Impor yang Sudah Diproduksi di Dalam Negeri
-
Target DEWA Melejit ke Rp750, Harga Saham Hari Ini Mulai Merangkak Naik
-
Purbaya Mudahkan Dana Transfer ke Daerah Terdampak Bencana Rp 43,8 Triliun Tahun Depan
-
Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun, Ini Jadwalnya
-
Apakah Gaji 3 Juta Bisa Beli Rumah KPR? Simak Penjelasan dan Skema Cicilannya
-
6 Ide Usaha Sampingan di Masa Pensiun Agar Tetap Produktif dan Bahagia